Sumber: BBC | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Presiden AS Joe Biden telah meminta negara bagian untuk menawarkan uang senilai US$ 100 atau setara dengan Rp 1,4 juta (kurs Rp 14.400) kepada warga yang baru divaksinasi. Penawaran ini merupakan upaya baru AS untuk mengatasi tingkat vaksinasi yang lesu di tengah lonjakan virus corona.
Melansir BBC, Biden juga mengeluarkan persyaratan vaksin baru yang ketat untuk pekerja federal AS, tenaga kerja terbesar di negara itu dengan jumlah sekitar dua juta orang.
Perintah tersebut mengharuskan karyawan untuk menunjukkan bukti vaksinasi atau menjalani pengujian dan penutupan wajib.
Menurut data resmi AS, jumlah warga yang sudah divaksinasi sepenuhnya di AS di bawah setengah dari total populasi.
Berbicara dari Gedung Putih pada hari Kamis, Biden mengatakan bahwa langkah-langkah baru tersebut merupakan upaya untuk menangani penyebaran varian Delta yang sangat menular, diperburuk oleh pandemi orang yang tidak divaksinasi.
Baca Juga: Permintaan booster vaksin ikut melecut target penjualan vaksin Pfizer
"Orang-orang sekarat dan akan mati yang tidak harus mati," kata Biden seperti yang dilansir BBC.
Biden menambahkan, insentif moneter mungkin tampak tidak adil bagi orang Amerika yang sudah divaksinasi. Akan tetapi, kita semua mendapat manfaat jika kita bisa mendorong lebih banyak orang divaksinasi.
Negara bagian akan menggunakan uang dari undang-undang Rencana Penyelamatan Amerika senilai US$ 1,9 triliun untuk mendanai insentif tersebut.
Biden mengatakan bahwa pemerintah federal akan membantu usaha kecil atau menengah yang memberi waktu istirahat bagi para pekerja mereka untuk divaksinasi.
Baca Juga: Uber menunda karyawan kembali ke kantor, mewajibkan vaksinasi bagi karyawan di AS