kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Warren Buffett Menumpuk Uang Tunai Hingga Rp 5.117 Triliun, Ini Kata Analis


Senin, 04 November 2024 / 12:35 WIB
Warren Buffett Menumpuk Uang Tunai Hingga Rp 5.117 Triliun, Ini Kata Analis
Perusahaan investasi yang dipimpin Warren Buffett, Berkshire Hathaway, melaporkan peningkatan signifikan kas menjadi US$ 325,2 miliar.


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  Berkshire Hathaway, perusahaan investasi milik Warren Buffett, mencatatkan peningkatan kas signifikan menjadi US$ 325,2 miliar atau sekitar Rp 5.117 triliun pada kuartal III-2024.

Hal ini terjadi setelah perusahaan kembali menjual sebagian besar portofolio sahamnya, termasuk Apple dan Bank of America.

Sepanjang musim panas, Berkshire melepas sekitar 100 juta saham Apple, atau 25% dari kepemilikannya, sehingga hanya tersisa 300 juta saham.

Sepanjang 2024, total penjualan saham Apple oleh Berkshire mencapai lebih dari 600 juta saham. Meskipun begitu, Apple tetap menjadi investasi terbesar Berkshire dengan nilai mencapai US$ 69,9 miliar.

Baca Juga: Uang Tunai Warren Buffett Melonjak ke Level Rekor, Pertanda Ekonomi Buruk

Berkshire juga menjual saham senilai total US$ 36,1 miliar, termasuk saham Bank of America. Sebaliknya, perusahaan hanya membeli saham senilai US$ 1,5 miliar. Ini merupakan kuartal kedelapan berturut-turut Berkshire tercatat sebagai penjual bersih saham.

Pada kuartal ini, Berkshire juga untuk pertama kalinya sejak 2018 tidak melakukan pembelian kembali saham.

Analis CFRA Research, Cathy Seifert, menyebut peningkatan kas ini mengindikasikan pendekatan yang lebih hati-hati dari Berkshire. Hal ini mungkin menimbulkan kekhawatiran di kalangan investor terkait kondisi ekonomi dan pasar saat ini.

Baca Juga: Warren Buffett Menimbun Uang Tunai Menjelang Pemilu yang Volatil, Segini Nilainya

Meski kinerja saham Berkshire positif sepanjang tahun dengan kenaikan 25%, lebih tinggi dari indeks S&P 500 yang naik 20%, beberapa investor khawatir bahwa valuasi saham yang tinggi dapat menandakan harga saham yang terlalu mahal.

Laba Operasional Menurun

Laba operasional Berkshire turun 6% menjadi US$ 10,09 miliar atau sekitar US$ 7.019 per saham Kelas A, lebih rendah dari estimasi analis yang memprediksi US$ 7.611 per saham.

Penurunan ini disebabkan oleh kerugian dari polis asuransi lama, klaim terkait Badai Helene, dan penguatan dolar AS.

Namun, beberapa divisi mencatat peningkatan laba, termasuk Geico di sektor asuransi mobil dan perusahaan kereta api BNSF. Meski demikian, bisnis ritel seperti dealer mobil dan jaringan halte truk Pilot mengalami penurunan pendapatan.

Baca Juga: Akhirnya Warren Buffett Bicara Soal Dukungan Pemilu AS, Jawabannya di Luar Dugaan



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×