Sumber: Finbold News | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Warren Buffett, yang dikenal sebagai "Oracle of Omaha," tetap menjadi salah satu investor paling dihormati di dunia berkat pendekatannya yang hati-hati dan fokus pada keunggulan kompetitif yang bertahan lama.
Meskipun beberapa tahun terakhir menunjukkan hasil luar biasa bagi pasar saham, Buffett tetap mempertahankan filosofi investasi yang berhati-hati. Di tengah proyeksi pasar yang tidak pasti, dia berfokus pada perusahaan yang diperdagangkan dengan valuasi menarik berdasarkan pendapatan dan laba.
Berkshire Hathaway: Perubahan Terkini di Portofolio
Pada 14 Februari 2025, Berkshire Hathaway merilis laporan 13-F yang mengungkapkan perubahan besar dalam portofolio mereka selama kuartal keempat 2024.
Dalam laporan tersebut, terlihat bahwa Berkshire semakin sedikit membeli saham dan lebih memilih untuk menjual saham, dengan posisi kas yang kini mencapai level rekor, yang menunjukkan bahwa Buffett siap untuk melakukan pembelian besar jika terjadi penurunan pasar.
Baca Juga: Warren Buffett Punya Tiga Kriteria Utama Sebelum Beli Saham
Posisi Yang Ditutup Sepenuhnya
Salah satu indikasi dari sikap berhati-hati Buffett terlihat dari keputusan untuk menutup sepenuhnya dua posisi besar di Exchange-Traded Funds (ETFs). Buffett menutup seluruh kepemilikan di dua ETF besar, yaitu:
- Vanguard S&P 500 ETF (VOO): 43.000 saham
- SPDR S&P 500 ETF Trust (SPY): 39.000 saham
Kedua posisi ini kini telah di likuidasi, mencerminkan pandangan Buffett yang hati-hati terhadap pasar saham secara keseluruhan.
Selain itu, Buffett juga menjual sisa kepemilikan sahamnya di Ulta Beauty (NASDAQ: ULTA), yang mencatatkan 24.203 saham yang terjual. Ini juga menunjukkan bahwa ia lebih memilih untuk tidak terlibat dalam sektor tertentu yang ia anggap sudah tidak menarik lagi.
Penjualan Saham Perbankan
Buffett juga terus mengurangi eksposur terhadap saham bank. Dalam kuartal keempat, ia mengurangi kepemilikannya di beberapa bank besar, di antaranya:
- Citigroup (NYSE: C): Mengurangi 73% saham
- Capital One Financial (NYSE: COF): Mengurangi 18% saham
- Bank of America (NYSE: BAC): Mengurangi 15% saham
Langkah ini menggambarkan pandangan skeptis Buffett terhadap sektor perbankan, mengingat ketidakpastian dalam industri tersebut.
Baca Juga: Ini Strategi yang Dilakukan Warren Buffett Agar Bisa Jadi Miliarder, Bisa Anda Coba
Posisi yang Tidak Berubah: Apple
Meskipun Buffett telah mengurangi beberapa saham teknologi dalam beberapa waktu terakhir, salah satu saham besar yang tetap dipertahankan adalah Apple (NASDAQ: AAPL).
Meskipun saham teknologi lainnya telah dijual, posisi Berkshire di Apple tetap tidak berubah, menunjukkan keyakinan Buffett terhadap perusahaan teknologi tersebut yang memiliki rekam jejak kuat dalam hal inovasi dan profitabilitas.
Investasi Baru: Constellation Brands
Di tengah pergeseran portofolio, Buffett menambah satu saham baru dalam kuartal keempat 2024, yaitu Constellation Brands (NYSE: STZ). Setelah perusahaan ini melaporkan laba yang lebih rendah dari perkiraan dan prospek pertumbuhannya direvisi turun, saham STZ mengalami penurunan sebesar 26,27% sejak awal tahun 2025.
Pada saat penulisan, harga saham STZ diperdagangkan di US$162,94.
Baca Juga: Cara Mengajari Anak Mengelola Keuangan dengan Baik dari Warren Buffett
Peningkatan Kepemilikan
Buffett juga meningkatkan posisi di beberapa saham yang sudah ada dalam portofolionya. Beberapa saham yang memperoleh peningkatan terbesar termasuk:
- Domino's Pizza (NYSE: DPZ): Peningkatan 87%
- Pool Corp (NASDAQ: POOL): Peningkatan 48%
- SiriusXM (NASDAQ: SIRI): Peningkatan 12%
- Verisign (NASDAQ: VRSN): Peningkatan 4%
- Occidental Petroleum (NYSE: OXY): Peningkatan 4%
Peningkatan ini menunjukkan bahwa Buffett terus mencari peluang di sektor-sektor yang menurutnya menawarkan nilai jangka panjang dan keunggulan kompetitif.