Penulis: Tiyas Septiana
KONTAN.CO.ID - Warren Buffett adalah salah satu miliarder dunia yang nasihatnya banyak dicontoh oleh orang-orang.
Pada rapat pemegang saham tahunan Berkshire Hathaway tahun 1999, Warren Buffett memberikan nasihat jika ingin sekaya dirinya jangan menunggu untuk memuali.
Pada saat itu, melansir dari Benzinga, Buffett memiliki kekayaan bersih sekitar $30 miliar. Saat ini kekayaannya telah tumbuh menjadi lebih dari $147 miliar.
Ketika ditanya bagaimana cara membangun kekayaan tersebut, Buffett tidak ragu-ragu menjawab untuk memulainya saat saat masih muda. .
Baca Juga: Laris Manis Pembiayaam Emas di Bank Muamalat
Filosofi bola salju Warren Buffett
Warren Buffett kemudian menjelaskan strateginya agar bisa mendapatkan kekayaan mencapai $30 miliar dengan analogi bola salju.
Buffett mengatakan bahwa Charlie Munger, parner bisnis lamanya, mengatakan hal terpenting dalam membangun bisnis adalah dengan membuat bola salju di atas bukit yang sangat tinggi.
Artinya, memulai bisnis ibarat membuat bola salju kecil yang kemudian digelindingkan ke bawah bukit yang tinggi. Lambat laun akan membesar menjadi bola salju yang besar.
Bukit yang tinggi menggambarkan perjalanan panjang sebuah bisnis, antara memulai sedini mungkin atau memiliki umur yang cukup panjang untuk merintis.
Meskipun bukan orang yang jenius dalam bidang investasi atau memahami bidang ini, Anda bisa menggunakan strategi dari Buffett.
Dengan modal awal $10.000 atau sekitar Rp 162 juta, Buffett akan segera melakukan riset investasi pada perusahaan-perusahaan yang ada.
Strateginya adalah berfokus pada perusahaan yang lebih kecil, di mana ada lebih banyak kemungkinan sesuatu terabaikan.
Meskipun dunia investasi sudah banyak berubah, namun prinsip dasar untuk memulai investasi tetap sama.
Prinsip yang ditekankan oleh Buffett adalah dengan membeli suatu bisnis atau saham dengan harga yang menarik dan pada bisnis yang bagus.
Tonton: Pemerintah Tetapkan Harga Pembelian Gabah Rp 6.500 per Kg
Investor perlu percaya pada insting pribadi
Dalam berinvestasi, Buffett mengibaratkan seperti perang tunggal, dimana Anda thanya dapat mengandalkan diri sendiri.
Tidak akan ada orang lain yang akan mengarahkan Anda atau memberikan petunjuk dalam berinvestasi.
Hal ini Buffett alami saat masih menjadi investor muda dan menemukan GEICO. Karena gembira dengan apa yang telah ditemukannya, ia mendatangi perusahaan investasi besar yang mengkhususkan diri dalam saham asuransi, berharap mereka akan memvalidasi wawasannya.
Sebaliknya, mereka mengabaikannya dan berkata tidak tahu apa yang Buffett utarakan tetang investasi tersebut serta merasa tidak tertarik.
Kemudian Buffett menyimpulkan bahwa investor perlu memercayai penilaian mereka sendiri. Anda harus mempelajari apa yang Anda ketahui dan apa yang tidak Anda ketahui, dan dalam bidang yang Anda ketahui.
Anda harus mengejarnya dengan penuh semangat dan bertindak berdasarkan hal itu saat Anda menemukannya.
Investor tidak dapat membuat orang lain untuk setuju dengan pendapatnya danharus berpikir sendiri."
Bahkan dengan kekayaan senilai $147 miliar saat ini, nasihat Buffett tidak berubah.
Rahasia untuk menjadi kaya bukanlah tentang mengejar tren pasar terbaru atau mengandalkan kiat-kiat saham terkini. Investasi selalu tentang kesabaran, disiplin dan keahlian untuk meramu – menggelindingkan bola salju menuruni bukit yang panjang.