kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.846.000   69.000   3,88%
  • USD/IDR 16.799   71,00   0,42%
  • IDX 6.290   321,71   5,39%
  • KOMPAS100 900   55,82   6,62%
  • LQ45 711   41,94   6,27%
  • ISSI 194   8,46   4,56%
  • IDX30 375   22,10   6,26%
  • IDXHIDIV20 454   21,86   5,06%
  • IDX80 102   6,27   6,55%
  • IDXV30 107   5,45   5,37%
  • IDXQ30 124   6,28   5,33%

Pria di Arizona meninggal pasca konsumsi cairan chloroquine


Selasa, 24 Maret 2020 / 14:54 WIB
Pria di Arizona meninggal pasca konsumsi cairan chloroquine
ILUSTRASI. Ilustrasi korban meninggal dunia.


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Virus corona baru, yang menyebabkan penyakit pernapasan COVID-19 yang sangat menular, muncul pada bulan Desember di Wuhan, China dan telah menyebar ke seluruh dunia.

Saat ini belum ada vaksin atau perawatan yang disetujui untuk penyakit ini. Akan tetapi para peneliti sedang mempelajari perawatan yang ada dan terus melakukan eksperimental. Saat ini, sebagian besar pasien hanya dapat menerima perawatan suportif.

Baca Juga: Diyakini ampuh, harga obat corona di toko online langsung melejit

"Mengingat ketidakpastian seputar COVID-19, kami memahami bahwa orang berusaha menemukan cara baru untuk mencegah atau mengobati virus ini, tetapi mengobati sendiri bukanlah cara untuk melakukannya," kata Dr. Daniel Brooks, direktur medis pusat Banner.

Brooks mendesak komunitas medis untuk tidak meresepkan obat chloroquine kepada pasien yang tidak dirawat di rumah sakit.

"Hal terakhir yang kami inginkan saat ini adalah membanjiri unit gawat darurat kami dengan pasien yang percaya mereka menemukan solusi yang masih buram dan berisiko serta berpotensi membahayakan kesehatan mereka," paparnya.



TERBARU

[X]
×