Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - ARIZONA. Seorang pria di Arizona meninggal dunia setelah minum cairan chloroquine fosfat untuk mengobati virus corona. Sementara itu, istrinya yang juga mengkonsumsi obat itu kini berada di dalam kondisi kritis.
Pasangan suami istri itu mengkonsumsi chloroquine fosfat, yakni produk pembersih akuarium yang mirip dengan obat-obatan yang telah disebut oleh Presiden Trump sebagai perawatan potensial untuk infeksi virus coronavirus.
Melansir Reuters, menurut Rumah Sakit Kesehatan Banner di Phoenix, pasangan yang berusia 60 tahunan itu, langsung mengalami kesulitan bernapas setelah menelan obat yang merupakan zat tambahan yang digunakan di akuarium untuk membersihkan tangki ikan.
Baca Juga: Hati-hati, begini efek samping pemakaian chloroquine bagi pasien Covid-19
Chloroquine fosfat memiliki bahan aktif yang sama dengan obat malaria yang oleh Presiden Trump disebut-sebut efektif terhadap COVID-19, penyakit yang berpotensi mengancam jiwa yang disebabkan oleh virus corona.
Pada hari Sabtu, Trump menuliskan tweeted tentang kombinasi hydroxychloroquine dan azithromycin, dengan mengatakan keduanya menjadi peluang nyata untuk menjadi salah satu pengubah permainan terbesar dalam sejarah kedokteran.
Ahli penyakit menular top negara itu, Anthony Fauci, membantah klaim itu. Fauci bilang, terapi harus diuji untuk memastikan keamanan dan kemanjurannya.
Baca Juga: Bikin overdosis, Nigeria larang klorokuin untuk obat corona
"Chloroquine, obat malaria, tidak boleh dicerna untuk mengobati atau mencegah virus ini," kata Banner Health dalam sebuah pernyataan, Senin.
Virus corona baru, yang menyebabkan penyakit pernapasan COVID-19 yang sangat menular, muncul pada bulan Desember di Wuhan, China dan telah menyebar ke seluruh dunia.
Saat ini belum ada vaksin atau perawatan yang disetujui untuk penyakit ini. Akan tetapi para peneliti sedang mempelajari perawatan yang ada dan terus melakukan eksperimental. Saat ini, sebagian besar pasien hanya dapat menerima perawatan suportif.
Baca Juga: Diyakini ampuh, harga obat corona di toko online langsung melejit
"Mengingat ketidakpastian seputar COVID-19, kami memahami bahwa orang berusaha menemukan cara baru untuk mencegah atau mengobati virus ini, tetapi mengobati sendiri bukanlah cara untuk melakukannya," kata Dr. Daniel Brooks, direktur medis pusat Banner.
Brooks mendesak komunitas medis untuk tidak meresepkan obat chloroquine kepada pasien yang tidak dirawat di rumah sakit.
"Hal terakhir yang kami inginkan saat ini adalah membanjiri unit gawat darurat kami dengan pasien yang percaya mereka menemukan solusi yang masih buram dan berisiko serta berpotensi membahayakan kesehatan mereka," paparnya.