kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.777   19,00   0,12%
  • IDX 7.467   -12,81   -0,17%
  • KOMPAS100 1.154   -0,21   -0,02%
  • LQ45 915   1,11   0,12%
  • ISSI 226   -0,98   -0,43%
  • IDX30 472   1,27   0,27%
  • IDXHIDIV20 570   2,21   0,39%
  • IDX80 132   0,15   0,11%
  • IDXV30 140   1,01   0,73%
  • IDXQ30 157   0,31   0,20%

WHO: 10 Hari Terakhir Tak Ada Pasokan Medis yang Masuk ke Jalur Gaza


Jumat, 17 Mei 2024 / 22:04 WIB
WHO: 10 Hari Terakhir Tak Ada Pasokan Medis yang Masuk ke Jalur Gaza
ILUSTRASI. Selama 10 hari ini tidak ada pasokan medis yang masuk ke Jalur Gaza. REUTERS/Denis Balibouse/File Photo


Sumber: Kompas.com | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Selama 10 hari ini tidak ada pasokan medis yang masuk ke Jalur Gaza. Hal itu karena Israel melancarkan serangan baru terhadap kelompok Hamas.

Juru bicara Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tarik Jasarevic mengatakan, penutupan Israel terhadap penyeberangan Rafah ke Gaza telah menyebabkan situasi yang semakin sulit.

"Persediaan medis terakhir yang kami dapatkan di Gaza adalah sebelum 6 Mei," ujarnya, dikutip dari AFP pada Jumat (17/5/2024).

Diketahui, pasukan Israel memasuki Rafah pada 7 Mei 2024 untuk memperluas serangan mereka terhadap Hamas.

Selain itu, mereka juga menutup penyeberangan Rafah ke Mesir yang penting bagi pasokan kemanusiaan.

Ketika badan-badan PBB memperingatkan akan meningkatnya risiko kelaparan di Gaza, penyeberangan Kerem Shalom dan Erez dari Israel juga hampir ditutup.

Baca Juga: Apa Itu Genosida? Ini Pengertian dan Contoh Kasusnya

Jasarevic mengatakan kekhawatiran terbesarnya adalah kebutuhan bahan bakar untuk menjaga klinik dan rumah sakit tetap beroperasi.

Fasilitas kesehatan di Gaza membutuhkan hingga 1,8 juta liter bahan bakar per bulan untuk tetap beroperasi.

Juru bicara tersebut juga mengatakan hanya 159.000 liter yang masuk ke Rafah sejak penutupan perbatasan.

"Ini jelas tidak cukup," tegas dia menyoroti bagaimana hanya 13 dari 36 rumah sakit di seluruh wilayah Palestina yang kini beroperasi “sebagian”.

"Rumah sakit yang masih berfungsi kehabisan bahan bakar, dan hal ini membahayakan banyak nyawa," ungkap Jasarevic.

Tentunya, operasi militer Israel saat ini di Rafah juga sangat membahayakan banyak nyawa.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "WHO: Tak Ada Pasokan Medis Masuk ke Gaza Selama 10 Hari"


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×