Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - LONDON. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat hampir 30.000 kasus diduga mpox telah dilaporkan di Afrika sepanjang tahun ini, sebagian besar di antaranya di Republik Demokratik Kongo.
Mengutip Reuters, Senin (23/9), dalam laporannya WHO mengungkapkan lebih dari 800 orang meninggal karena diduga Mpox di seluruh Afrika. Tetangga Kongo di Afrika tengah, Burundi, juga telah dilanda wabah yang berkembang.
Mpox dapat menyebar melalui kontak dekat. Biasanya gejalanya ringan, namun bisa berakibat fatal dalam kasus yang jarang terjadi. Virus ini biasanya menyebabkan gejala seperti flu dan lesi berisi nanah pada tubuh.
Baca Juga: Malaysia Laporkan Kasus Mpox Baru, Pasien telah Diisolasi
Pernyataan WHO tidak memberikan angka perbandingan dari tahun-tahun sebelumnya.
Badan kesehatan masyarakat Uni Afrika mengatakan 14.957 kasus dan 739 kematian dilaporkan dari tujuh negara yang terkena dampak pada tahun 2023, naik 78,5% dari tahun 2022.
Ada 29.342 kasus yang diduga Mpox dan 812 kematian di seluruh Afrika dari Januari hingga 15 September tahun ini, menurut laporan WHO.
Baca Juga: WHO Beberkan 3 Jenis Vaksin yang Bisa Mencegah Mpox, Cek Daftarnya
Total 2.082 kasus yang dikonfirmasi dilaporkan di seluruh dunia pada bulan Agustus saja, tertinggi sejak November 2022, kata WHO.
Pada hari Sabtu, Pandemic Fund Bank Dunia mengatakan akan memberikan US$ 128,89 juta kepada 10 negara Afrika untuk membantu memerangi wabah tersebut.