CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.477.000   -5.000   -0,34%
  • USD/IDR 15.827   12,00   0,08%
  • IDX 7.309   -13,32   -0,18%
  • KOMPAS100 1.117   -3,07   -0,27%
  • LQ45 886   1,94   0,22%
  • ISSI 221   -0,98   -0,44%
  • IDX30 454   1,22   0,27%
  • IDXHIDIV20 546   0,97   0,18%
  • IDX80 128   -0,26   -0,20%
  • IDXV30 137   0,10   0,08%
  • IDXQ30 151   0,09   0,06%

WHO Gelar Pertemuan Darurat Mengenai Mpox pada 22 November


Senin, 11 November 2024 / 16:38 WIB
WHO Gelar Pertemuan Darurat Mengenai Mpox pada 22 November
ILUSTRASI. Tata laksana kasus Mpox di Indonesia ini sudah sejalan dengan panduan WHO, yakni jika seseorang mengalami gejala atau merasa tertular Mpox, orang tersebut dapat segera mencari pertolongan medis dan isolasi mandiri sambil menunggu waktu untuk pemeriksaan lanjutan.


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JENEWA. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akan mengadakan pertemuan Komite Darurat pada pekan depan untuk menilai apakah mpox masih menjadi krisis kesehatan global.

Demikian disampaikan dalam pernyataan resmi WHO pada Senin (11/11).

Baca Juga: Dunia Rentan Pandemi, Tahun Ini Saja Sudah Terjadi 17 Wabah Penyakit Berbahaya

Pada Agustus lalu, penyakit yang terus menyebar di Afrika ini dikategorikan oleh badan kesehatan PBB sebagai “darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional” (PHEIC), status peringatan tertinggi.

Klasifikasi tersebut dilakukan setelah munculnya varian baru virus, yang disebut clade Ib, di beberapa bagian benua Afrika.

Menurut laporan WHO yang dirilis pada Senin, hingga 3 November, tercatat 46.794 kasus mpox yang terkonfirmasi dan diduga di Afrika sepanjang tahun ini, dengan 1.081 kasus kematian.

Baca Juga: Zambia Laporkan Kasus Mpox Pertama

Negara yang paling terdampak adalah Republik Demokratik Kongo, diikuti oleh Burundi dan Uganda.

Mpox dapat menyebar melalui kontak dekat. Biasanya penyakit ini bersifat ringan, namun dalam beberapa kasus langka bisa berakibat fatal.

Gejalanya mirip flu dan menyebabkan luka bernanah pada tubuh. Dosis awal vaksin telah dialokasikan bulan ini untuk 9 negara Afrika yang paling terdampak.

Selanjutnya: Beredar Isu Akan Dicopot, Begini Respons Direktur Utama Garuda Indonesia (GIAA)

Menarik Dibaca: 5 Hal yang Perlu Dipertimbangkan Sebelum Beli Smartwatch


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×