kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

WHO mengecam negara-negara kaya yang terburu-buru gunakan penguat vaksin Covid-19


Kamis, 19 Agustus 2021 / 10:11 WIB
WHO mengecam negara-negara kaya yang terburu-buru gunakan penguat vaksin Covid-19
ILUSTRASI. Botol vaksin?Covid-19 berlogo Biofarma saat vaksinasi Covid-19 yang diselenggarakan oleh warga RW 013, Villa Cinere Mas, Tangerang Selatan, Rabu (18/8).


Sumber: Channel News Asia | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - JENEWA. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyayangkan keputusan sejumlah negara kaya yang mulai memberikan suntikan penguat vaksin Covid-19, sementara masih banyak negara yang masih sulit mengakses vaksin.

Berbicara di markas besarnya di Jenewa hari Rabu (18/8), WHO juga bersikeras tidak ada cukup bukti ilmiah bahwa booster diperlukan.

Memberikan penguat vaksin di tengah masih banyaknya negara yang kesulitan memberikan dosis pertama dianggap WHO sebagai tindakan yang tidak bermoral.

Baca Juga: Meski turun, angka kematian akibat COVID-19 di Indonesia tertinggi di dunia

"Kami berencana untuk membagikan jaket pelampung tambahan kepada orang-orang yang sudah memiliki jaket pelampung, sementara kami membiarkan orang lain tenggelam tanpa satu jaket pelampung," kata direktur darurat WHO Mike Ryan, seperti dikutip Channel News Asia.

Pernyataan tersebut keluar dari WHO sebelum perwakilan AS mengumumkan bahwa semua warganya yang telah divaksinasi penuh akan segera memenuhi syarat untuk menerima dosis tambahan.

Awal bulan ini, WHO menyerukan moratorium vaksinasi Covid-19 untuk membantu mengurangi ketimpangan drastis dalam distribusi dosis antara negara kaya dan miskin.

Bagi WHO, saat ini lebih penting untuk memberikan setidaknya satu dosis vaksin Covid-19 secara merata di seluruh dunia, termasuk di negara-negara dengan penghasilan rendah, daripada terburu-buru memberikan penguat.

"Yang jelas adalah sangat penting untuk mendapatkan dosis pertama ke dalam tubuh dan melindungi yang paling rentan sebelum booster diluncurkan," kata kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus pada konferensi pers hari Rabu.

Baca Juga: China kembali tolak permintaan WHO untuk teliti lagi asal-usul Covid-19




TERBARU

[X]
×