kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

WHO: Mengkhawatirkan, Cacar Monyet Menyebar di 29 Negara yang Bukan Endemik


Kamis, 09 Juni 2022 / 23:00 WIB
WHO: Mengkhawatirkan, Cacar Monyet Menyebar di 29 Negara yang Bukan Endemik


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - JENEWA. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat, lebih dari 1.000 kasus cacar monyet terkonfirmasi di 29 negara yang bukan endemik penyakit tersebut. Sejauh ini, tidak ada kematian di negara-negara tersebut.

"Kasus yang dilaporkan terutama, tetapi tidak hanya, di antara pria yang berhubungan seks dengan pria. Beberapa negara sekarang mulai melaporkan kasus penularan komunitas, termasuk beberapa kasus pada wanita," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, Rabu (8/6), dikutip dari situs WHO. 

Menurut dia, Kemunculan cacar monyet yang tiba-tiba dan tidak terduga di beberapa negara non-endemik menunjukkan, mungkin ada penularan yang tidak terdeteksi selama beberapa waktu. 

"Berapa lama, kami tidak tahu," ujarnya.

Yang jelas, Tedros mengatakan, risiko cacar monyet menjadi mapan di negara-negara non-endemik adalah nyata. WHO sangat perhatian dengan risiko virus ini bagi kelompok rentan, termasuk anak-anak dan wanita hamil.

Baca Juga: Makin Menyebar, WHO Pertimbangkan Cacar Monyet sebagai Darurat Kesehatan Masyarakat

Tapi, dia menegaskan, skenario itu bisa dicegah. WHO mendesak negara-negara yang terkena dampak untuk melakukan segala upaya untuk mengidentifikasi semua kasus dan kontak untuk mengendalikan wabah ini serta mencegah penyebaran selanjutnya.

Untuk mendukung negara-negara, Tedros bilang, WHO telah mengeluarkan panduan tentang pengawasan dan pelacakan kontak, serta pengujian dan diagnosis laboratorium.

"Dalam beberapa hari mendatang, kami juga akan menerbitkan panduan tentang perawatan klinis, pencegahan dan pengendalian infeksi, vaksinasi, dan panduan lebih lanjut tentang perlindungan masyarakat," imbuhnya.

Hanya, Tedros mengungkapkan, ada cara efektif untuk melindungi diri sendiri dan orang lain. Yakni, orang dengan gejala cacar monyet harus mengisolasi diri di rumah dan berkonsultasi dengan petugas kesehatan. 

"Mereka yang satu rumah dengan orang yang terinfeksi harus menghindari kontak dekat," tambah dia.

Baca Juga: Waspada, 2 Jenis Virus Cacar Monyet Terdeteksi di AS

Tapi, WHO tidak merekomendasikan vaksinasi massal terhadap cacar monyet.

"Jelas mengkhawatirkan bahwa cacar monyet menyebar di negara-negara yang belum pernah terlihat sebelumnya," ungkap Tedros.

Dan, dia mengingatkan, sepanjang tahun ini, ada lebih dari 1.400 kasus cacar monyet di Afrika dengan 66 kematian.

"Virus ini telah beredar dan membunuh di Afrika selama beberapa dekade. Ini adalah cerminan yang disayangkan dari dunia tempat kita hidup, komunitas internasional baru sekarang memperhatikan cacar monyet karena telah muncul di negara-negara berpenghasilan tinggi," katanya.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×