kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

WHO soal Omicron: Jika negara menunggu Rumah Sakit mulai penuh, sudah terlambat!


Kamis, 09 Desember 2021 / 08:02 WIB
WHO soal Omicron: Jika negara menunggu Rumah Sakit mulai penuh, sudah terlambat!
ILUSTRASI. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengeluarkan serangkaian peringatan tentang penyebaran virus Covid-19 varian Omicron.


Sumber: Yahoo News | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JENEWA. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengeluarkan serangkaian peringatan tentang penyebaran virus Covid-19 varian Omicron.

"Kita sekarang mulai melihat gambaran yang konsisten tentang peningkatan penularan yang cepat. Penularan itu tampaknya dibantu oleh peningkatan risiko infeksi ulang dengan Omicron," jelas Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus seperti yang dikutip dari Yahoo News. 

Di sisi positifnya, WHO mengatakan ada sejumlah bukti bahwa Omicron menyebabkan penyakit yang lebih ringan daripada Delta. "Akan tetapi sekali lagi, saat ini masih terlalu dini untuk memastikannya,” tegas Tedros.

WHO mendesak negara-negara untuk segera mengambil tindakan sekarang untuk menerapkan tindakan pencegahan. 

“Jika negara-negara menunggu sampai rumah sakit mereka mulai terisi penuh, sudah terlambat,” kata Tedros.

Baca Juga: 2 Ilmuwan top ini bilang, varian Omicron tidak lebih buruk dari Delta

WHO, dalam banyak hal, kerap memberikan peringatan terkait varian Omicron. Selain itu, WHO adalah salah satu kelompok pertama yang membawa isu ini menjadi perhatian internasional pada penemuan varian dan peningkatan prevalensi di Afrika Selatan. 

Omicron memberi strain yang sangat bermutasi nama tersendiri dan mengklasifikasikannya sebagai "Variant of Concern" beberapa hari sebelum AS melakukannya. Tedros mengatakan Omicron kini telah terdeteksi di 57 negara, naik dari posisi 50 beberapa hari sebelumnya.

Menurut data statistik Departemen Kesehatan Afrika Selatan, kasus di negara itu telah meroket lebih dari 1.400% dalam dua minggu sejak Omicron pertama kali diidentifikasi di sana. Institut Nasional untuk Penyakit Menular Afrika Selatan melaporkan, tingkat tes positif negara (biasanya rata-rata selama 7 hari terakhir) telah tumbuh menjadi 26%.

Baca Juga: Soal kabar adanya varian omicron di Bekasi, ini penjelasan Kementerian Kesehatan

Di Inggris, infeksi Omicron terus mengalami peningkatan dan kasus dilaporkan berlipat ganda setiap 2-3 hari. Terkait hal itu, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson memerintahkan warganya untuk bekerja dari rumah jika memungkinkan, mewajibkan masker di tempat-tempat dalam ruangan tertentu dan memperkenalkan "paspor Covid" sebagai bentuk entri ke fasilitas umum.

Kasus Covid AS juga terus meningkat, dengan 190.000 kasus baru tercatat di negara itu pada hari Senin, menurut angka CDC. 

Di AS, varian Omicron kini telah terdeteksi di 20 negara bagian, naik dari 19 negara bagian kemarin. Menurut The New York Times, negara bagian itu adalah: California, Colorado, Connecticut, Florida, Georgia, Hawaii, Illinois, Louisiana, Maryland, Massachusetts, Minnesota, Mississippi, Missouri, Nebraska, New Jersey, New York, Pennsylvania, Texas, Utah, Washington dan Wisconsin.




TERBARU

[X]
×