Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - MILAN. Sampel dari sebuah penelitian yang menunjukkan virus corona telah beredar di luar China pada Oktober 2019 telah diuji ulang atas permintaan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Hal tersebut diungkapkan oleh dua ilmuwan yang memimpin penelitian di Italia.
Melansir Reuters, ada tekanan internasional yang meningkat untuk mempelajari lebih lanjut tentang asal-usul pandemi yang telah menewaskan lebih dari 3 juta orang di seluruh dunia. Presiden AS Joe Biden pekan lalu memerintahkan para pembantunya untuk segera menemukan jawabannya.
WHO mengatakan pada hari Jumat (28/5/2021), para ahli sedang mempersiapkan proposal tentang studi selanjutnya yang akan dilakukan untuk mengetahui asal-usul virus. Akan tetapi tidak ada batas waktu yang ditetapkan.
Terkait hal tersebut, Badan PBB itu bereaksi terhadap pengumuman Biden bahwa badan intelijen sedang mengejar teori saingan, termasuk kemungkinan kecelakaan laboratorium di China, dengan mengatakan pencarian itu diracuni oleh politik.
Baca Juga: Ilmuwan memburu wanita China dengan julukan Pasien Su, diduga pasien nol Covid-19
Reuters memberitakan, Covid-19 pertama kali diidentifikasi di kota Wuhan di China pada pertengahan pada Desember 2019. Sementara, pasien pertama Italia terdeteksi pada 21 Februari tahun lalu di sebuah kota kecil dekat Milan.
Namun, sebuah penelitian yang diterbitkan tahun lalu menunjukkan antibodi terhadap virus atau varian terdeteksi di Italia pada 2019.
Hal tersebut mendorong media pemerintah China menduga bahwa virus itu mungkin tidak berasal dari China, meskipun para peneliti Italia menekankan temuan itu menimbulkan pertanyaan tentang kapan virus itu pertama kali muncul, bukan di mana virus pertama kali berasal.
Baca Juga: Lonjakan kasus COVID-19 terjadi di kota China ini, ratusan penerbangan dibatalkan
"WHO bertanya kepada kami apakah kami dapat memberikan bahan biologis dan apakah kami dapat menjalankan kembali tes di laboratorium independen. Kami menerimanya," jelas Giovanni Apolone, direktur ilmiah dari salah satu lembaga utama, Institut Kanker Milan (INT).