Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Permintaan WHO sebelumnya belum pernah dilaporkan.
"WHO telah berkomunikasi dengan para peneliti yang telah menerbitkan makalah aslinya. Sebuah kerjasama dengan laboratorium mitra telah disiapkan untuk pengujian lebih lanjut," kata seorang juru bicara WHO kepada Reuters.
Juru bicara itu mengatakan WHO mengetahui bahwa para peneliti berencana untuk menerbitkan laporan tindak lanjut "dalam waktu dekat".
Dia mengatakan, badan PBB telah menghubungi semua peneliti yang telah menerbitkan atau memberikan informasi tentang sampel yang dikumpulkan pada 2019 yang dilaporkan telah dites positif SARS-CoV-2, tetapi belum memiliki interpretasi akhir dari hasilnya.
Temuan para peneliti Italia, yang diterbitkan oleh majalah ilmiah INT, Tumori Journal, menunjukkan antibodi penawar terhadap SARS-CoV-2 dalam darah yang diambil dari sukarelawan sehat di Italia pada Oktober 2019 selama uji coba skrining kanker paru-paru.
Baca Juga: Ini dua teori asal usul virus corona versi intelijen AS
Sebagian besar sukarelawan berasal dari Lombardy, wilayah utara di sekitar Milan, yang merupakan daerah pertama dan paling parah terkena virus di Italia.
"Tak satu pun dari penelitian yang diterbitkan sejauh ini pernah mempertanyakan asal geografis," kata Apolone kepada Reuters.
"Keraguan yang berkembang adalah bahwa virus itu, mungkin kurang kuat dibandingkan dengan bulan-bulan berikutnya, telah beredar di China jauh sebelum kasus yang dilaporkan," tambah Apolone.