CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,39   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,24   -0,75%
  • LQ45 871   -4,39   -0,50%
  • ISSI 216   -1,76   -0,80%
  • IDX30 446   -1,80   -0,40%
  • IDXHIDIV20 540   0,25   0,05%
  • IDX80 126   -0,90   -0,71%
  • IDXV30 136   0,12   0,09%
  • IDXQ30 149   -0,33   -0,22%

WHO: Varian Omicron Sudah Bercokol di 106 Negara Termasuk Indonesia


Rabu, 22 Desember 2021 / 12:20 WIB
WHO: Varian Omicron Sudah Bercokol di 106 Negara Termasuk Indonesia
ILUSTRASI. Orang-orang mengantre untuk tes Covid-19 di Times Square, saat varian Omicron terus menyebar di Manhattan, New York City, AS, 20 Desember 2021. REUTERS/Andrew Kelly.


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - JENEWA. Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO mengungkapkan, hingga 21 Desember 2021, varian Omicron sudah terkonfirmasi di 106 negara termasuk Indonesia.

Menurut WHO, bukti terbaru menunjukkan, varian Omicron memiliki keunggulan pertumbuhan dibanding Delta dan menyebar dengan cepat.

"Bahkan, di negara-negara dengan transmisi komunitas yang terdokumentasi dan tingkat kekebalan populasi yang tinggi," kata WHO dalam Pembaruan Epidemiologis Mingguan tentang Covid-19 yang terbit Selasa (21/12). 

Hanya, tetap tidak pasti, sejauh mana laju pertumbuhan cepat varian Omicron bisa dikaitkan dengan penghindaran kekebalan, peningkatan transmisibilitas, atau kombinasi keduanya. "Data keparahan klinis Omicron masih terbatas," sebut WHO.

Baca Juga: Peringatan WHO: Omicron Menyebar Secara Signifikan, Lebih Cepat dari Varian Delta

Tapi, WHO menyebutkan, pasien Covid-19 varian Omicron yang menjalani rawat inap di Inggris dan Afrika Selatan terus meningkat. 

"Dan mengingat jumlah kasus yang meningkat pesat, varian Omicron membuat sistem perawatan kesehatan mungkin menjadi kewalahan," ungkap WHO. 

Lalu, data awal juga menunjukkan, ada pengurangan netralisasi varian Omicron pada mereka yang telah menerima vaksinasi lengkap atau sebelumnya terinfeksi virus corona, yang mungkin memperlihatkan tingkat penghindaran kekebalan humoral.

"Akibatnya, risiko keseluruhan yang terkait dengan varian baru yang menjadi perhatian, Omicron tetap sangat tinggi," imbuh WHO.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×