Reporter: Hasbi Maulana | Editor: Hasbi Maulana
KONTAN.CO.ID - Sebuah cuitan menggelitik muncul di akun Twitter pendiri Wikileaks Julian Assange, Sabtu 14 Oktober 2017 lalu.
Salah satu tokoh paling dicari di Bumi itu mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pemerintah Amerika Serikat (AS), Senator McCain, dan Senator Lieberman.
"My deepest thanks to the US government, Senator McCain and Senator Lieberman for pushing Visa, MasterCard, Payal, AmEx, Mooneybookers, et al, into erecting an illegal banking blockade against @WikiLeaks starting in 2010. It caused us to invest in Bitcoin -- with > 50000% return."
Ya, gara-gara kena blokir industri keuangan di AS akibat membocorkan informasi berkaitan dengan perang Irak dan Afganistan pada November 2010, terpaksa Wikileaks menggunakan bitcoin dalam operasional keuangannya.
Penggunaan bitcoin oleh Wikileaks saat itu juga sempat mengundang kontroversi, termasuk dari kalangan bitcoin sendiri.
Kesediaan Wikileaks menerima sumbangan dalam bentuk bitcoin dianggap membahayakan eksistensi mata uang krypto yang masih bayi itu.
Sebagai konsekuensi dari kontroversi tersebut, Wikileaks pernah tidak menerima sumbangan bitcoin sampai Juni 2011.
Namun, setelah itu, sumbangan dalam bentuk bitcoin terus mengalir.
Pada bulan Agustus 2012, misalnya, dilaporkan Wikileaks menerima sumbangan lebih dari 1.100 bitcoin. Waktu itu harga 1 bitcoin baru sekitar US$ 12,5.
Selama November 2016 lalu Wikileaks menerima donasi lebih dari 4.000 bitcoin seperti dilansir oleh news.bitcoin.com. Saat itu kurs bitcoin sudah melesat hingga US$ 714.
Nah, pekan lalu, harga satu bitcoin sempat menyentuh rekor tertinggi sepanjang sejarah US$ 5.845.
Jadi, sungguh pantas jika Assange justru merasa bersyukur kena cekal industri keuangan di AS.