kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Wilbur Ross: Ada kemungkinan AS terapkan tarif tambahan mulai 15 Desember


Jumat, 15 November 2019 / 20:11 WIB
Wilbur Ross: Ada kemungkinan AS terapkan tarif tambahan mulai 15 Desember
ILUSTRASI. Menteri Perdagangan A.S. Wilbur Ross, kiri, berjabat tangan dengan Wakil Perdana Menteri Tiongkok Liu He ketika mereka berpose untuk para fotografer setelah pertemuan mereka di Wisma Negara Bagian Diaoyutai di Beijing, China, Minggu, 3 Juni 2018.


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Menteri Perdagangan Amerika Serikat (AS) Wilbur Ross mengatakan pada hari Jumat akan ada panggilan telepon antara pejabat AS dan China untuk menuntaskan pakta perdagangan fase satu di kemudian hari. 

Ross juga mengatakan, ada kemungkinan AS menerapkan tarif tambahan untuk impor barang-barang China mulai 15 Desember 2019 mendatang seperti yang dijanjikan Presiden AS Donald Trump sebelumnya.

Baca Juga: Penasihat Gedung Putih: AS dan China semakin dekat mencapai kesepakatan

"Kami telah sampai pada perincian terakhir sekarang," kata Ross dalam sebuah wawancara dengan Fox Business Network, seperti dilansir Reuters, Jumat (15/11).

Ia menegaskan bahwa sejauh ini, Presiden Donald Trump belum mengindikasikan adanya perubahan pada kenaikan tarif yang dilaksanakan pada Desember mendatang.

Pernyataan ini berbeda dengan pernyataan penasihat Gedung Putih Larry Kudlow sebelumnya. Kudlow mengatakan AS dan China sudah semakin dekat pada kesepakatan perdagangan. 

Hal itu dikatakan Kudlow pada hari Kamis (14/11) dengan menyebut pembicaraan yang sangat konstruktif dengan Beijing untuk mengakhiri 16 bulan perang dagang.

Baca Juga: Ekonomi Hong Kong alami resesi? Ini buktinya

Kudlow mengatakan negosiator kedua negara dengan perekonomian terbesar di dunia tersebut melakukan pembicaraan dengan telepon. Namun, ia tidak merinci lebih lanjut kapan waktu kesepakatan itu kemungkinan akan ditandatangani.

"Kami semakin dekat," katanya dalam sebuah acara di Council on Foreign Relations di Washington. "Suasana musiknya cukup bagus, dan tidak selalu demikian dalam hal-hal ini," tambahnya 



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×