kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.787   8,00   0,05%
  • IDX 7.464   -15,87   -0,21%
  • KOMPAS100 1.153   -1,04   -0,09%
  • LQ45 914   0,87   0,10%
  • ISSI 225   -1,16   -0,51%
  • IDX30 472   1,38   0,29%
  • IDXHIDIV20 570   2,55   0,45%
  • IDX80 132   0,07   0,05%
  • IDXV30 140   1,22   0,88%
  • IDXQ30 158   0,44   0,28%

Wow! Astronom Chili temukan bintang menari sesuai teori Einstein yang berusia seabad


Jumat, 17 April 2020 / 08:20 WIB
Wow! Astronom Chili temukan bintang menari sesuai teori Einstein yang berusia seabad
ILUSTRASI. Ilustrasi teleskop. Tribunnews/Jeprima


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - SANTIAGO. Para astronom di Chili menggunakan salah satu teleskop terbesar di dunia telah menemukan bintang "menari" di sekitar lubang hitam di Bima Sakti seperti yang diperkirakan Albert Einstein lebih dari seabad yang lalu.

Melansir Reuters, Teori Relativitas Umum Einstein, yang diterbitkan pada tahun 1915, adalah dasar dari fisika modern. Ini telah lama membantu para ilmuwan memahami kekuatan gravitasi.

Tetapi pengumuman hari Kamis dari European Southern Observatory (ESO), kelompok astronom Eropa antar pemerintah yang beroperasi di Chili, membuktikan teori itu berlaku bahkan pada bintang yang berjarak sekitar 26.000 tahun cahaya dari Matahari.

Baca Juga: Gerhana bulan penumbra 11 Januari terjadi dini hari nanti, catat jamnya

Para ilmuwan ESO mengatakan dalam sebuah pernyataan, pengukuran yang dilakukan hampir 30 tahun memungkinkan mereka untuk mengikuti bintang saat melacak orbit berbentuk roset di sekitar lubang hitam "supermasif" di Bima Sakti. Penemuan mereka membuktikan bahwa Einstein, dan bukan pendahulunya Isaac Newton, benar. Newton percaya itu akan melakukan perjalanan dalam pola seperti elips.

"Hasil yang lama dicari ini dimungkinkan oleh pengukuran yang semakin tepat selama hampir 30 tahun, yang telah memungkinkan para ilmuwan untuk membuka misteri raksasa yang bersembunyi di jantung galaksi kita," kata observatorium dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga: Rincian catatan waktu agar bisa saksikan gerhana matahari di 25 daerah

Penemuan ini juga memberikan bukti lebih lanjut tentang keberadaan lubang hitam yang disebut Sagitarius A *, yang diyakini memiliki 4 juta kali massa Matahari, kata pernyataan itu.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×