CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.860   -72,00   -0,46%
  • IDX 7.215   -94,11   -1,29%
  • KOMPAS100 1.103   -14,64   -1,31%
  • LQ45 876   -10,76   -1,21%
  • ISSI 218   -3,03   -1,37%
  • IDX30 448   -5,87   -1,29%
  • IDXHIDIV20 540   -6,91   -1,26%
  • IDX80 126   -1,77   -1,38%
  • IDXV30 135   -1,94   -1,41%
  • IDXQ30 149   -1,85   -1,22%

Wow, Google Bakal Scan 400.000 Buku


Rabu, 16 Juni 2010 / 19:24 WIB
Wow, Google Bakal Scan 400.000 Buku


Reporter: Femi Adi Soempeno, AFP |

VIENNA. Perpustakaan nasional Austria telah meneken kontrak senilai 30 juta euro dengan raksasa internet asal AS, Google, untuk mendigitalisasi 400.000 buku-buku yang bebas hak cipta atau copyright-free books. Buku-buku tersebut merupakan koleksi sejarah Eropa dalam 400 tahun terakhir.

Johanna Rachinger, Kepala ONB Library, menyebut hal ini sebagai 'langkah penting' lantaran perpustaaan Austria merupakan satu dari lima perpustakaan yang menyimpan koleksi terbesar dari abad 16-19. Jika dihitung, koleksi buku tersebut tak kurang dari 120 juta halaman.

Dibawah kesepakatan dengan Google, nantinya Google akan mengongkosi digitalisasi koleksi perpustakaan Austria yang menghabiskan sekitar 50-100 euro per buku. Pihak perpustakaan menyatakan, tanpa adanya pendanaan eksternal, hal ini tidak bisa terwujud.

Google akan mulai men-scan pada tahun 2011 di Bavaria dan diperkirakan akan rampung dalam 6 tahun. Hanya saja, Google tak akan punya hak eksklusif terhadap buku-buku yang sudah di scan tersebut. Nantinya, semua koleksi tersebut bisa diakses melalui situs ONB di www.onb.ac.at, Google Books Library di books.google.fr maupun kewilayahan Eropa di www.europeana.eu.

Google telah men-scan jutaan buku untuk membikin perpustakaan digital maupun toko buku online. Sayangnya, proyek macam ini sering terganjal kontroversi dari hak cipta, anti-trust dan isu privasi.

Hitung punya hitung, Google sudah men-scan 12 juta buku dari 40 perpustakaan, termasuk Universitas Stanford dan Harvard di AS, dan juga Universitas Rome dan Florence di Italia.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×