Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Alphabet Inc, induk usaha Google menjadi perusahaan Amerika Serikat keempat yang melampaui nilai pasar lebih dari US$ 1 triliun. Para pemegang saham bertanya-tanya apakah ini saatnya untuk merealisasikan keuntungan saham yang sudah naik luar biasa tinggi.
Mengutip Reuters, saham raksasa pencarian internet ini naik hampir 17% selama tiga bulan terakhir, melampaui reli saham dalam indeks S&P 500 selama periode yang sama.
Alphabet Inc bergabung dengan Apple, Amazon dan Microsoft sebagai perusahaan AS yang mencapai nilai pasar US$ 1 triliun.
Baca Juga: Saham Apple dan Google cetak rekor, Wall Street naik ke level tertinggi
"Google adalah saham yang tidak akan membuat Anda dipecat," kata Kevin Landis, manajer portofolio di Firsthand Funds seperti dikutip Reuters.
Analisis Goldman Sachs menunjukkan, saham Alphabet ada dalam sekelompok kecil saham yang ditemukan pada kepemilikan teratas reksadana dan hedge funds, dua jenis institusi yang gaya investasinya cenderung sangat berbeda. Hal ini memiliki potensi risiko jika terkena perubahan harga yang fluktuatif jika sentimen tiba-tiba berubah,
terlepas dari kekhawatiran itu, banyak investor sulit untuk melepas saham ini. Kenaikan saham Alphabet hingga 28% dan kinerja saham teknologi lainnya dan saham yang terkait sektor teknologi membantu manajer keuangan untuk membukukan keuntungan besar pada tahun 2019. Hal ini membuat banyak investor sulit untuk memangkas eksposure mereka ketika mereka resah atas implikasi kenaikan harga sahamnya.
Ernesto Ramos, manajer portofolio BMO Large Cap Growth Fund bertaruh bahwa paparan Alphabet terhadap iklan online pada akhirnya membenarkan penilaian di atas rata-rata.
Baca Juga: CEO Alphabet Sundar Pichai terima bonus tahunan US$ 240 juta
Alphabet dijadwalkan merilis laporan keuangan kuartal IV-2019 pada 3 Februari. Dalam laporan terbarunya, perusahaan mampu mencetak laba sekitar US$ 1,7 miliar pada kuartal III-2019, lebih tinggi dari ekspektasi analis.