Sumber: Channel News Asia | Editor: S.S. Kurniawan
"Krisis Covid-19 hanya menonjolkan perbedaan ini, antara inovator teknologi, kesehatan, dan industri yang sudah meningkat, dan miliarder lain yang berada di sisi yang salah dalam tren ekonomi, teknologi, sosial, dan lingkungan dan menjadi kurang kaya," tulis UBS dan PricewaterhouseCoopers dalam laporannya.
Pandemi virus corona baru berdampak dramatis terhadap para miliarder dunia.
Baca Juga: Inilah sosok orang paling tajir se-China yang baru, pengganti Jack Ma
Kekayaan miliarder turun 6,6% pada Februari dan Maret, sebelum bangkit kembali sebesar 27,5% antara April dan akhir Juli, terutama untuk kepentingan raksasa teknologi.
Sepanjang 2018, 2019, dan tujuh bulan pertama 2020, kekayaan empat miliarder di sektor teknologi melonjak 42,5%, menempatkan kekayaan kumulatif mereka mencapai US$ 1,8 triliun.
Miliarder sektor kesehatan mencatat lonjakan hingga 50,3%, dengan kekayaan kumulatif mencapai US$ 658,6 miliar.
Sebagai perbandingan, kekayaan bersih miliarder di industri, seperti hiburan, real estat, dan layanan keuangan, hanya meningkat tidak lebih dari 10%.