Reporter: Ragil Nugroho | Editor: Catur Ari
Sempat berkarir sebagai seorang jurnalis, Wu Yajun mewujudkan mimpinya menjadi seorang pengusaha. Ia terjun dalam bisnis properti di China dan Hong Kong. Wu Yajun yakin, bisnis propertinya bakal sukses lantaran China menyimpan potensi yang sangat besar dengan jumlah penduduk yang lebih dari 1 miliar jiwa. Saat ini, kekayaan Yajun sudah mencapai US$ 5,5 miliar dan berada di urutan ke-185 orang terkaya sejagat versi majalah Forbes tahun 2011.
Ketika berbicara perempuan yang memiliki kekayaan miliaran dollar, mungkin ada banyak nama yang bisa disebutkan. Namun, boleh jadi, kebanyakan dari mereka mewarisi kekayaan tersebut dari suami atau orang tuanya. Hanya segelintir yang memperoleh kekayaan berlimpah dari hasil jerih payah sendiri.
Salah satu perempuan yang berhasil menjadi miliarder kelas dunia berkat cucuran keringat sendiri adalah Wu Yajun. Perempuan asal China ini menduduki posisi puncak daftar perempuan dengan penghasilan tertinggi di China. Hingga Maret 2011, kekayaannya dari bisnis properti mencapai US$ 5,5 miliar dan menempatkan dirinya sebagai orang terkaya ke-185 versi majalah Forbes 2011.
Wu adalah Chief Executive Officer (CEO) Longfor Properties, perusahaan properti yang berdiri pada tahun 1994. Setelah menjadi CEO, ia pun langsung mencetak prestasi bagi perusahaannya dengan menjadi anggota bursa saham Hong Kong di tahun 2009 silam. Kini, ia telah membangun banyak proyek yang tersebar di 10 kota, baik di China maupun Hong Kong.
Lahir di Chongqing, China, pada tahun 1964, Yajun sempat menjalani sejumlah pekerjaan, sebelum akhirnya terjun dalam bisnis properti. Perempuan yang kini berusia 47 tahun tersebut lulus dari Department of Navigation Engineering di Northwestern Polytechnical University di Fremont California tahun 1984.
Dia sempat berprofesi sebagai jurnalis dan editor di China Shirong News Agency sejak 1988 hingga 1993. Kiprah Yajun di bidang properti berawal saat ia bekerja sebagai insinyur di Qianwei Meter Factory.
Dua tahun bergelut di dunia properti, Yajun kemudian mendirikan Chongqing Zhongjianke Real Estate Co. Ltd., dengan modal sebesar 10 juta yuan. "Sejak awal bekerja, saya memang sudah punya cita-cita untuk menjadi seorang pengusaha mandiri," ujarnya. Ia kemudian mengubah nama perusahaannya menjadi Chongqing Longhu Real Estate Development Co. Ltd. yang kemudian lebih dikenal dengan Longfor Properties.
Yajun yakin perusahaan itu akan menjadi yang terbaik di pasar properti di Chongqing beberapa tahun ke depan. Proyek pertamanya, yakni di tahun 1995, berupa pembangunan perumahan di Chongqing pun menuai sukses.
Sepuluh tahun kemudian, Chongqing Longhu Real Estate Development Co. Ltd. benar-benar menjadi salah satu perusahaan terbaik di China. Hingga 2005, penjualan Longhu telah mencapai 2,12 miliar yuan. Ia pun mencoba ekspansi ke Asia Pasifik.
Nilai saham perusahaan properti yang terdaftar di bursa Hong Kong ini pun meningkat 25% dari tahun sebelumnya. Sementara kontrak penjualan di 2010 melonjak 81% menjadi US$ 5 miliar.
Pada akhir tahun 2010, proyek realestat Yajun di Shanghai berhasil menorehkan rekor harga hingga 10.000 yuan per m². Saat itu, harga properti di China memang mencapai puncaknya. Keberhasilan ini tentu memupuk pundi-pundi kekayaan Yajun. "Saya yakin, bisnis ini akan terus meroket ke depannya," ujarnya.
Yajun menuturkan, yang menginspirasinya terjun ke bisnis realestat karena China punya potensi besar dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Jumlah penduduk yang terus bertambah inilah yang akan memicu pertumbuhan permintaan akan hunian dan properti lainnya.
Meski sukses sebagai seorang pengusaha, Yajun tetap tidak melupakan peranannya sebagai seorang istri dan ibu bagi dua orang putranya. Baginya, kedua peranan tersebut harus diperankan dengan sebaik mungkin. "Karena keduanya sama pentingnya," ujarnya.
(Bersambung)