Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Pelatih Real Madrid Xabi Alonso mengaku bahwa keberhasilan bersama Florian Wirtz di Bayer Leverkusen menjadi salah satu alasan dirinya dipercaya menangani klub raksasa Spanyol tersebut.
Alonso juga meminta waktu bagi mantan anak asuhnya itu untuk menemukan kembali performa terbaiknya di Liverpool.
Baca Juga: Haaland Cetak Dua Gol, Manchester City Tundukkan Bournemouth 3-1 di Etihad
Pemain berusia 22 tahun itu dinobatkan sebagai Pemain Terbaik Bundesliga musim 2023–2024, saat Alonso membawa Leverkusen meraih gelar ganda liga dan piala tanpa sekalipun menelan kekalahan.
Liverpool kemudian merekrut Wirtz pada Juni lalu dengan mahar sekitar £100 juta (US$134,21 juta) ditambah potensi bonus senilai £16 juta.
Pada bulan yang sama, Alonso resmi menjalani debutnya sebagai pelatih kepala Real Madrid dalam ajang Piala Dunia Antarklub.
Meski telah tampil 14 kali bersama Liverpool, Wirtz belum mencetak gol. Alonso, yang pernah membela Liverpool selama 2004–2009 dengan 210 penampilan, menilai adaptasi ke Premier League membutuhkan waktu.
Baca Juga: Liverpool Akhiri Tren Buruk, Mohamed Salah Catat Gol ke-250 untuk The Reds
“Itu perubahan besar baginya, datang ke Liverpool setelah bertahun-tahun di Jerman, di mana seluruh hidup dan kariernya dimulai di Leverkusen,” ujar Alonso kepada wartawan pada Senin, menjelang laga fase grup Liga Champions melawan Liverpool pada Selasa.
“Ia perlu waktu untuk beradaptasi, tetapi dia pemain yang sangat istimewa. Dia punya kualitas, kepribadian, dan semangat kompetitif tinggi. Dia sangat spesial, dan mungkin salah satu alasan saya ada di sini (di Real Madrid) adalah karena Flo. Saya berterima kasih padanya,” tambah Alonso.
Alonso juga menanggapi insiden Vinícius Jr yang marah saat ditarik keluar dalam kemenangan 2-1 atas Barcelona bulan lalu.
Baca Juga: Brasil, Portugal, hingga Indonesia Siap Unjuk Gigi di Piala Dunia U-17 2025
Pemain asal Brasil itu telah meminta maaf secara terbuka, dan Alonso menegaskan masalah tersebut telah diselesaikan secara internal.
“Yang penting, dia sudah berbicara dengan rekan-rekan setimnya. Setelah itu, semuanya selesai dan ditutup. Kami tidak ingin hal seperti itu terjadi lagi... Bab itu sudah berakhir,” tutupnya.


 
 
 
 
 
 
 










