Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - TIBET. Untuk pertama kalinya dalam tiga dekade, Presiden China Xi Jinping mengunjungi Tibet pada 21-22 Juli. Hal ini dilakukan Xi Jinping saat negara itu tengah menghadapi peningkatan masalah keamanan sebagai akibat dari bentrokan dengan India dan penarikan pasukan pimpinan AS dari Afghanistan.
Melansir Reuters, para analis menilai, kunjungan itu juga menunjukkan kepercayaan Partai Komunis China yang berkuasa dalam menegakkan ketertiban dan memperoleh dukungan di wilayah yang dulu bergolak.
Xi Jinping terbang ke kota Nyingchi pada hari Rabu pekan lalu dan naik kereta api ke ibukota Tibet Lhasa pada hari berikutnya di sepanjang bagian dari kereta api elevasi tinggi yang sedang dibangun untuk menghubungkan wilayah perbatasan pegunungan dengan provinsi Sichuan.
Xinhua memberitakan, di Lhasa, Xi Jinping mengunjungi sebuah biara dan Lapangan Istana Potala, dan memeriksa pekerjaan agama etnis dan perlindungan warisan budaya Tibet.
Baca Juga: Xi Jinping angkat bicara soal banjir hebat yang melanda China
Istana tersebut adalah rumah tradisional pemimpin spiritual Buddha Tibet, Dalai Lama, yang berada di pengasingan dan telah dicap sebagai separatis berbahaya oleh Beijing.
Jaringan televisi pemerintah CCTV menunjukkan seorang wanita Tibet menyeka air mata ketika dia bergabung dengan kerumunan orang yang mengenakan kostum tradisional bertepuk tangan dengan antusias untuk menyambut Xi Jinping.
Xi Jinping menginstruksikan pejabat provinsi setempat untuk bekerja keras sehingga membuat masyarakat di Tibet lebih mengidentifikasi diri dengan tanah air yang besar, orang-orang Tiongkok, budaya Tiongkok, Partai Komunis Tiongkok dan sosialisme dengan karakteristik Tiongkok.
Baca Juga: Xi Jinping dan Erdogan komunikasi via telepon, ini yang dibahas
Dia juga mengatakan bahwa hanya ketika rakyat "mengikuti partai" maka "peremajaan bangsa China" dapat terwujud.