Sumber: Finbold News | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aset kripto XRP kembali menjadi pusat perhatian para trader setelah open interest (OI) melonjak hingga hampir US$2,92 miliar pada 5 Oktober 2025, menurut data CryptoQuant yang dikutip oleh Finbold.
Lonjakan posisi leverage ini terjadi ketika harga XRP diperdagangkan di sekitar US$2,99, mendekati ambang psikologis US$3 yang berulang kali menjadi level resistance kuat sepanjang tahun ini.
Pergerakan Open Interest Sejalan dengan Harga
Grafik menunjukkan bahwa pergerakan open interest XRP berjalan seiring dengan pergerakan harga dalam 18 bulan terakhir. Pada akhir 2024, nilai OI masih di bawah US$1 miliar, sementara harga XRP berada di kisaran US$1.
Namun, aliran dana spekulatif yang besar pada awal 2025 mendorong OI menembus US$3 miliar, bersamaan dengan lonjakan harga XRP hingga di atas US$3,50. Setelah itu, terjadi gelombang likuidasi besar-besaran yang menekan OI turun ke bawah US$1,5 miliar pada pertengahan 2025.
Baca Juga: XRP Tembus Momentum Baru, Kapitalisasi Naik US$6,7 Miliar dalam Semalam
Kini, open interest kembali meningkat mendekati puncak sebelumnya di sekitar US$2,9 miliar, sementara harga stabil di bawah US$3. Kondisi ini menandakan akumulasi posisi leverage besar di area harga yang telah terbukti sulit ditembus.
Apa Itu Open Interest dan Mengapa Penting?
Bagi pembaca yang belum familiar, open interest adalah nilai total dari kontrak futures dan perpetual yang masih terbuka di pasar.
Berbeda dari perdagangan spot, di mana investor membeli atau menjual aset secara langsung, kontrak berjangka memungkinkan trader untuk berspekulasi menggunakan leverage, sehingga memperbesar potensi keuntungan sekaligus risiko kerugian.
Kenaikan open interest umumnya menandakan bahwa semakin banyak dana yang mengalir ke dalam taruhan harga di masa depan, dan lonjakan tajam OI sering menjadi indikator awal meningkatnya volatilitas di pasar.
Pertarungan Antara Bull dan Bear di Level Kritis
Yang menarik dari kondisi saat ini adalah keseimbangan antara harga dan leverage. Meski miliaran dolar posisi terbuka telah tercipta, XRP belum berhasil menembus level US$3. Token ini terus bergerak tepat di bawahnya, menunjukkan bahwa bull dan bear berada dalam kebuntuan.
Baca Juga: 5 Aplikasi Trading dan Beli XRP yang Aman dan Terpercaya
Para trader terus memasang taruhan besar, tetapi belum ada pihak yang mampu memaksakan breakout yang menentukan.
Jika XRP berhasil menembus US$3 dengan momentum kuat, lonjakan open interest bisa menjadi bahan bakar reli lebih lanjut, karena posisi short akan terpaksa ditutup (short covering), mendorong harga lebih tinggi.
Sebaliknya, jika harga turun kembali ke area support sekitar US$2,90, posisi long berleverage tinggi berisiko terkena likuidasi massal, yang dapat memicu penurunan lanjutan.