Sumber: CNBC | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
BEIJING. Untuk pertama kalinya terjadi, yuan China masuk ke dalam jajaran 10 mata uang yang paling sering diperdagangkan di dunia. Kesimpulan ini merupakan hasil survei yang dilakukan oleh Bank of International Settlements (BIS).
Yuan saat ini berada di posisi sembilan dari sepuluh daftar survei BIS. Itu arinya, yuan melompat delapan peringkat dari posisi 17 saat survei yang sama terakhir dilakukan tiga tahun lalu.
BIS mencatat, pertumbuhan penggunaan yuan di luar China naik 3,5 kali menjadi US$ 120 miliar per hari sejak survei terakhir.
"Peran renminbi di pasar transaksi forex melesat, sejalan dengan upaya China untuk menjadikan yuan sebagai mata uang internasional," jelas BIS.
Meski demikian, lambatnya kemajuan dalam reformasi finansial Beijing memicu keraguan mengenai peningkatan popularitas yuan.
Dalam tiga tahun terakhir, reformasi pasar finansial China sudah fokus pada liberalisasi neraca modal dan peningkatan konvertabilitas yuan. Namun, analis dari Societe Generale berpendapat, perubahan tersebut sangat lambat di sisi domestik dan beberapa penyebabnya adalah pembangunan yang tak terarah dan sistem bank bayangan.
"Konsekuensinya, sistem finansial domestik menjadi lebih rentan yang pada akhirnya menimbulkan hambatan utama pada liberalisasi neraca modal," jelas Credit Suisse.
Survei BIS menggarisbawahi adanya peningkatan peran dari mata uang emerging. Selain China, peso Meksiko kembali masuk ke posisi 10 dengan berada di urutan delapan diikuti yuan di posisi sembilan. Peso dan yuan menggantikan krona Swedia dan dollar Hong Kong.
Dollar AS masih tetap berada di posisi pertama, dan posisi kedua dihuni oleh euro.