Sumber: Bloomberg | Editor: Sanny Cicilia
ATHENA. Kelanjutan aksi Yunani melepaskan diri dari jeratan krisis keuangan makin dramatis. Perdana Menteri Alexis Tsipras mengumumkan akan menggelar referendum pada Minggu 5 Juli mendatang.
Tujuannya, mendapatkan jawaban dari rakyat Yunani: menerima atau menolak syarat dari kreditur. Hasil dari referendum ini juga akan memperlihatkan peluang Yunani tetap berada di zona euro.
Para kreditur sebelumnya menawarkan, membuka dana segar US$ 15,5 miliar (US$ 17,3 miliar) dan memperpanjang program Yunani sampai November. Dengan catatan, Yunani berkomitmen memangkas dana pensiun dan mengambil pajak lebih besar.
Beberapa rekan Tsipras yang dari partai Syriza pendukungnya menganjurkan proses default, bersikeras dengan sikap anti-pengetatan anggaran lebih besar lagi. Beberapa menteri, termasuk menteri pertahanan, juga mendorong 11 juta warga Yunani untuk memilih "no".
"Beberapa mitra (kreditur) kami sayangnya mengajukan proposal, ultimatum pada masyarakat Yunani. Karena itu, saya mendorong masyarakat untuk menentukan jawaban atas ultimatum pemerasan itu, yang meminta kita menerima syarat pengetatan yang kencang dan memalukan tanpa akhir dan prospek," kata Tsipras, dikutip Bloomberg.
Yunani, terjerat krisis keuangan 6 tahun terakhir, masih enggan menerima tawaran kreditur. Tsipras bersikeras menolak beberapa syarat, menuduh mereka memperpanjang hukuman pengetatan ekonomi.
Sejatinya, cukup banyak warga Yunani yang bersedia tetap di zona euro meskipun harus menjalankan kesepakatan yang masam dengan kreditur. Berdasarkan polling di Mega TV Yunani pada 16 Juni, 56% responden memilih tetap di zona euro, sementara 35% memilih default dan keluar dari sistem single currency euro.