CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.925   -31,00   -0,20%
  • IDX 7.134   -80,18   -1,11%
  • KOMPAS100 1.092   -10,86   -0,98%
  • LQ45 871   -5,11   -0,58%
  • ISSI 215   -3,44   -1,58%
  • IDX30 446   -2,03   -0,45%
  • IDXHIDIV20 539   -0,51   -0,09%
  • IDX80 125   -1,24   -0,98%
  • IDXV30 135   -0,44   -0,32%
  • IDXQ30 149   -0,39   -0,26%

Zelensky Minta Rakyatnya Hemat Listrik Jelang Musim Dingin


Senin, 17 Oktober 2022 / 12:04 WIB
Zelensky Minta Rakyatnya Hemat Listrik Jelang Musim Dingin
ILUSTRASI. Pemandangan kota tanpa listrik setelah infrastruktur sipil kritis terkena serangan rudal Rusia di Lviv, Ukraina 10 Oktober 2022. REUTERS/Roman Baluk/File Photo


Sumber: NHK,Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - KIEV. Perang telah membuat Ukraina mengalami krisis energi yang cukup parah. Presiden Vlodomyr Zelensky kini meminta rakyatnya untuk berhemat karena kebutuhan akan meningkat pada musim dingin nanti.

Dalam video pengarahannya hari Minggu (16/10), Zelensky juga meminta para pekerja di sektor energi untuk membatasi pasokan listrik agar seluruh sistem bekerja secara stabil.

Dilansir dari NHK, Zelensky meminta masyarakat untuk mengurangi konsumsi listrik mulai pukul 5 sore hingga pukul 11 ​​malam. Tidak hanya bermanfaat untuk negara, langkah ini disebut mampu menggagalkan rencana Rusia.

Baca Juga: IMF dan Bank Dunia Peringatkan Meningkatnya Risiko Resesi Global

"Ini adalah sebuah langkah yang, bersama dengan langkah lainnya, akan memastikan kegagalan rencana teroris Rusia," ungkapnya.

Pemerintahannya mengatakan bahwa saat ini pasokan listrik telah dipulihkan ke jutaan orang. Namun, masyarakat diminta tetap bersiap menghadapi pemadaman listrik karena perang masih terus berlangsung.

Jelang musim dingin, pejabat Ukraina yakin bahwa Rusia akan menjadikan suhu dingin sebagai senjata. Terlebih ketika masyarakat Ukraina kekurangan energi untuk menghidupkan penghangat.

"Penting untuk dipahami bahwa teroris Rusia akan mencoba menggunakan hawa dingin sebagai senjata. Mereka berpikir bahwa dengan cara ini mereka akan memaksa kita untuk menyerah. Ini tidak akan terjadi," Perdana Menteri Ukraina Denys Shmyhal mengatakan pada hari Rabu (12/10).

Baca Juga: Rusia: Bergabungnya Ukraina ke NATO Bisa Memicu Perang Dunia Ketiga

Rudal dan drone Rusia pekan lalu tercatat menghantam berbagai sasaran di Ukraina sebanyak 128 kali selama tiga hari berturut-turun. Serangan itu turut mengenai 28 instalasi energi yang vital.

Mengutip Reuters, pemerintah Zelensky mendesak warga untuk membeli pakaian hangat, lilin, senter, dan baterai serta membatasi penggunaan peralatan yang menghabiskan energi seperti oven, mesin cuci, atau ketel.

Unit bisnis juga diminta mematikan papan iklan elektrik mereka. Pemanas ruangan dibatasi penggunaannya hingga 18 derajat Celcius saja dalam beberapa bulan ke depan.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×