Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, pada hari Minggu (12/11) meminta warganya untuk bersiap menghadapi gelombang serangan Rusia yang baru pada musim dingin.
Peringatan Zelenskyy tersebut keluar sehari setelah pasukan Rusia melancarkan serangan rudal pertama mereka ke ibu kota, Kyiv dalam waktu sekitar tujuh minggu.
"Kita hampir memasuki pertengahan bulan November dan harus bersiap menghadapi kenyataan bahwa musuh mungkin akan meningkatkan jumlah serangan drone atau rudal terhadap infrastruktur kita," kata Zelenskyy, dikutip Reuters.
Atas dasar itu, Zelenskyy meminta militer untuk fokus pada pertahanan, respons terhadap teroris dan segala hal yang bisa dilakukan untuk melewati musim dingin.
Baca Juga: Rumor Merebak, Vladimir Putin Bakal Berkuasa Seumur Hidup di Rusia
Musim dingin menjadi periode yang lebih mematikan dalam perang di Ukraina.
Pada musim tahun lalu, Rusia melakukan gelombang serangan terhadap pembangkit listrik dan fasilitas kelistrikan lainnya yang terhubung dengan pusat daya. Akibatnya, terjadi pemadaman listrik di wilayah yang sangat jauh dari pusat serangan.
Situasi itu menjadi sulit bagi warga Ukraina yang membutuhkan listrik untuk menghangatkan diri di tengah musim dingin.
Menteri Energi Ukraina, German Galushchenko, pada hari Sabtu mengatakan bahwa Ukraina akan memiliki sumber daya energi yang cukup untuk melewati musim dingin, namun dirinya tidak bisa memprediksi seberapa besar serangan Rusia nantinya.
Baca Juga: Ukraina Tak Cemas, Dari 1 Juta Peluru Korut Diprediksi Hanya 4% yang Berfungsi
Pejabat Ukraina pekan lalu mengatakan Rusia telah menyerang infrastruktur Ukraina sebanyak 60 kali dalam beberapa pekan terakhir. Manuver ini dilihat sebagai indikasi bahwa gelombang serangan baru Rusia telah dimulai.
Kepala pasukan darat Ukraina, Jenderal Oleksandr Syrskyi, mengatakan bahwa pasukan Rusia lebih aktif di sektor Bakhmut dan berusaha memulihkan posisi yang hilang.
Bakhmut direbut oleh pasukan Rusia pada bulan Mei setelah berbulan-bulan pertempuran sengit. Kini pasukan Ukraina mulai berhasil merebut kembali desa-desa terdekat. Akhir pekan lalu, Rusia mengatakan pasukannya telah memukul mundur lima serangan Ukraina di dekat Bakhmut.