kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.443.000   -12.000   -0,82%
  • USD/IDR 15.184   21,00   0,14%
  • IDX 7.801   25,46   0,33%
  • KOMPAS100 1.212   1,18   0,10%
  • LQ45 986   1,12   0,11%
  • ISSI 229   -0,01   -0,01%
  • IDX30 505   0,70   0,14%
  • IDXHIDIV20 610   0,57   0,09%
  • IDX80 138   0,01   0,01%
  • IDXV30 142   0,24   0,17%
  • IDXQ30 169   0,16   0,09%

Zelenskyy: Perang dengan Rusia Sudah Mendekati Akhir


Selasa, 24 September 2024 / 08:09 WIB
Zelenskyy: Perang dengan Rusia Sudah Mendekati Akhir
ILUSTRASI. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berbicara saat wawancara dengan Reuters, di tengah serangan Rusia terhadap Ukraina, di Kyiv, Ukraina 20 Mei 2024. REUTERS/Gleb Garanich


Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, meyakini bahwa perangnya dengan Rusia sudah memasuki tahap akhir. Dirinya percaya perang akan berakhir dengan perdamaian.

Keyakinan itu disampaikan Zelenskyy dalam sebuah wawancara dengan ABC News hari Senin (23/9). Tidak lupa, dirinya juga meminta AS untuk terus memberikan dukungan kepada Ukraina.

"Saya rasa kita sudah lebih dekat ke perdamaian. Kita sudah semakin dekat menuju akhir dari perang. Saya berharap AS dan mitra lainnya untuk terus mendukung Ukraina," kata Zelenskyy.

Baca Juga: Rusia Tidak Akan Ambil Bagian dalam Pertemuan Puncak Perdamaian dengan Ukraina

Zelenskyy saat ini berada di AS untuk menghadiri sesi Majelis Umum PBB. Pada forum itu, dirinya akan berusaha mendesak mitra-mitranya untuk membantu Ukraina meraih perdamaian dan adil.

"Hanya dari posisi yang kuat Ukraina dapat mendorong Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menghentikan perang. Bantu kami mencapai kemenangan bersama demi perdamaian yang benar-benar adil," lanjutnya.

Di kubu lawan, Putin mengatakan perundingan damai hanya bisa dimulai jika Ukraina menyerahkan sebagian wilayah Ukraina timur dan selatan kepada Rusia.

Putin juga mendesak agar Ukraina membuang ambisinya untuk menjadi anggota NATO.

Baca Juga: Rusia Dikucilkan di KTT PBB, Apa Penyebabnya?

Ukraina dan negara-negara Barat mengatakan Rusia melancarkan perang gaya imperial. Sebaliknya, Putin menyebut invasi Ukraina sebagai langkah defensif melawan Barat yang memicu permusuhan.

Invasi Rusia ke Ukraina telah berlangsung sejak Februari 2022. Aksi yang oleh Rusia diberi titel "operasi khusus" itu telah menyebabkan puluhan ribu orang tewas, jutaan orang mengungsi, serta menghancurkan kota-kota perbatasan di Ukraina.

AS dan para sekutu Ukraina telah menghabiskan miliaran dolar untuk mempersenjatai Ukraina. Para negara Barat juga kompak memberikan sanksi terhadap Rusia untuk melemahkan negara tersebut.

Selanjutnya: Reformasi Usia Pensiun di China Tak Mengatasi Masalah Defisit Dapen

Menarik Dibaca: Warisan Genetik Ayah dan Ibu pada Anak Ternyata Berbeda, lo




TERBARU
Kontan Academy
Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung Supply Chain Management on Distribution Planning (SCMDP)

[X]
×