Sumber: Times of India | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dengan tegas menyatakan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin akan segera meninggal di tengah spekulasi tentang kesehatannya yang memburuk.
"Dia [Putin] akan mati segera, dan itu adalah fakta," tegas Zelenskyy.
Putin will die soon — and then it will all be over. That’s a fact — Zelensky
If I was placing a bet on who is going to live longer, my money would be 20 to one on Putin- Alex Jones pic.twitter.com/AQI7AzNcgL — Alex Jones (@RealAlexJones) March 27, 2025
Dalam pertemuan dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron, Zelenskyy membahas langkah-langkah perdamaian setelah perjanjian gencatan senjata yang tidak stabil di Laut Hitam pada Selasa lalu. Perjanjian yang difasilitasi oleh Amerika Serikat itu masih diwarnai dengan ketidakpastian, sementara serangan udara Rusia terhadap Ukraina terus berlanjut.
Zelenskyy mendesak AS untuk tetap teguh dalam menghadapi taktik manipulatif Rusia selama Putin masih berkuasa. Kedua pemimpin menampilkan sikap yang solid, menuntut Rusia untuk mematuhi perjanjian serta memperkuat solidaritas Uni Eropa menjelang pertemuan puncak kepemimpinan pada Kamis mendatang.
Baca Juga: Pertemuan Kontroversial Volodymyr Zelenskyy dengan Donald Trump Masih Menyisakan Luka
Putin Dikabarkan Sakit, Eropa Soroti Destabilisasi dari Dalam
Spekulasi mengenai kondisi kesehatan Putin semakin menguat seiring dengan kemunculannya yang kerap menunjukkan wajah bengkak, tremor, dan gerakan kaki yang tidak terkendali. Sementara itu, Zelenskyy menyoroti upaya Rusia untuk mengguncang stabilitas internal Uni Eropa, terutama melalui dukungan pro-Rusia dari Hongaria.
Meski Rusia melancarkan 117 serangan udara terhadap Ukraina pada Selasa malam, Zelenskyy tetap optimis bahwa "Amerika akan [...] memimpin Putin menuju penerimaan gencatan senjata tanpa syarat."
Macron dan NATO Perketat Dukungan bagi Ukraina
Macron menegaskan ketidaksenangannya terhadap kebiasaan Putin yang kerap menafsirkan ulang ketentuan gencatan senjata setelah negosiasi berlangsung. "Rusia tidak bisa mendikte syarat perdamaian abadi bagi Ukraina," ujarnya.
Baca Juga: Ini Penyebab Donald Trump Usir Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dari Gedung Putih
Pertemuan kepemimpinan Uni Eropa pada Kamis akan membahas strategi dukungan bagi Ukraina, termasuk potensi pengiriman pasukan penjaga perdamaian dari negara-negara anggota yang bersedia. Namun, Macron memperingatkan bahwa langkah tersebut dapat memicu konfrontasi langsung dengan Rusia.
Sebagai bentuk dukungan lebih lanjut, Macron mengumumkan tambahan bantuan militer senilai US$2 miliar untuk Ukraina. Sementara itu, Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte memperingatkan konsekuensi berat bagi Rusia jika menyerang anggota aliansi mana pun.