Emiten China masuk radar investor global

Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - SHANGHAI. Boleh jadi, pasar saham China bakal kebanjiran dana-dana asing. Ini setelah MSCI memasukkan 234 perusahaan asal China dalam daftar penyusun indeks MSCI global dan regional.

Daftar baru ini akan efektif berlaku pada 1 Juni 2018. Saham yang masuk daftar adalah saham kelas A yakni saham-saham yang selama ini secara historis hanya tersedia untuk investor China.

Seperti dilansir Bloomberg, MSCI telah lama menolak memasukkan saham kelas A emiten China yang terdaftar di bursa Shanghai maupun bursa Shenzhen dan baru memberi persetujuan pada tahun lalu. Dengan masuk indeks MSCI, investor asing bisa memburu saham-saham emiten tersebut.

Apalagi saham emiten China yang masuk daftar indeks MSCI terbilang emiten dengan nilai kapitalisasi pasar besar. Antara lain saham Tencent Holdings, Alibaba, Baidu, ICBC, Bank of China CNOOC (lihat tabel).

Sebanyak 234 saham dalam denominasi yuan itu akan memiliki bobot sekitar 0,39% dalam indeks MSCI Emerging Markets.

Masuknya saham emiten China dalam indeks MSCI telah lama ditunggu-tunggu investor dan diperkirakan menarik modal asing ke pasar China. Saat ini, kepemilikan asing di pasar saham China hanya sekitar 2%.

"Ini mengirimkan pesan bahwa investor global tidak dapat mengabaikan saham emiten China lagi," kata Howard Wang Kepala Ekuitas China di JP Morgan Asset Management seperti dikutip Reuters, kemarin.

Manajer investasi AS ini memperkirakan penambahan bobot saham kelas A emiten China dalam Indeks MSCI Emerging Market akan meningkat menjadi 9%.

Apalagi MSCI juga memasukkan menambahkan 11 emiten China dalam MSCI China Inclusion Index. Lima emiten baru yang masuk daftar berdasarkan nilai kapitalisasi pasar adalah Shanghai Electric Group, Zhangzhou Pientzehuang Pharmaceutical Ltd Heilan Home Co Ltd, Zhejiang Century Huatong Group Co dan Perfect World Ltd.

Namun MSCI juga menghapus sembilan emiten China dari daftar MSCI China Inclusion Index. Diantaranya Shanghai Lujiazui Finance & Trade Zone Development, Farmasi Bicon Jiangsu, Pacific Securities, Cosco Shipping Energy Transportation, dan Guizhou Group Pharmaceutical.