kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45913,59   -9,90   -1.07%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Laba DBS Group 2016 tergerus kredit bermasalah


Kamis, 16 Februari 2017 / 12:52 WIB
Laba DBS Group 2016 tergerus kredit bermasalah


Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

JAKARTA. Korporasi perbankan terbesar di Singapura DBS Group mencatatkan penurunan laba bersih pada kuartal IV 2016. Penurunan ini terjadi setelah DBS Group mencatatkan provisi atau pencadangan sebesar lebih dari 87% atas kredit bermasalah, khususnya di sektor minyak dan gas.

Laba bersih DBS pada kuartal IV 2016 turun hampir 8% secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Sin$ 913 juta. Adapun pencadangan meningkat dari Sin$ 247 juta pada akhir tahun 2015 menjadi Sin$ 462 juta pada kuartal IV 2016.

Sementara itu, pendapatan untuk tahun 2016 mencapai Sin$ 4,24 miliar. Angka ini turun 2% dibandingkan periode yang sama tahun 2015, sejalan dengan tingginya pencadangan mengikis kuatnya kinerja operasional.

Mengutip CNBC, Kamis (16/2/2017), pendapatan bunga bersih turun 2% menjadi Sin$ 1,82 miliar seiring turunnya marjin bunga bersih sebesar 13 basis poin menjadi 1,71%.

Pendapatan non-bunga naik 19% menjadi Sin$ 952 juta. Rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) menanjak ke level 1,4% dibandingkan pada kuartal IV 2015 yang mencapai 0,9%.

Adapun pada kuartal III 2016, NPL mencapai 1,3%. "Bagian signifikan meningkatnya NPL dan pencadangan untuk keseluruhan tahun dan kuartal IV adalah karena tekanan pada sektor layanan pendukung minyak dan gas," tulis DBS dalam pernyataan resminya.

Untuk keseluruhan tahun 2016, laba bersih DBS turun 2% menjadi Sin$ 4,24 miliar karena tingginya pencadangan. Di luar pencadangan, maka laba bersih naik 10% menjadi Sin$ 6,52 miliar dollar AS. CEO DBS Piyush Gupta menyoroti peningkatan laba di luar pencadangan.

Gupta pun menyatakan, kuatnya kinerja operasional didukung oleh investasi pada beberapa divisi bisnis dan upaya digitalisasi. "Disiplin finansial yang kami lakukan dalam beberapa tahun terakhir membangun bantalan bagi permodalan, likuiditas, dan pencadangan sehingga kinerja keuangan kami tetap resilien. Kekuatan finansial kami akan terus kokoh dalam tahun ke depan," tutur Gupta.

(Sakina Rakhma Diah Setiawan)




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×