Reporter: Agung Jatmiko | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Produsen kendaraan listrik asal China, BYD Co. akan membuka pabrik daur ulang baterai di Shanghai pada kuartal kedua tahun 2018. Tujuannya, mengurangi biaya bahan baku dan membantu mengatasi limbah baterai.
Mengutip Reuters, Rabu (21/3), Manajer Komunikasi BYD, Mia Gu mengatakan, selama ini BYD telah diam-diam membangun pabrik dan akan mengadakan upacara pembukaan pada bulan April atau nanti di kuartal kedua. "Tanggalnya belum pasti, yang jelas kuartal kedua," ungkap Gu, dilansir dari Reuters.
Gu mengungkapkan, meningkatnya biaya bahan baterai kendaraan listrik, seperti lithium dan kobalt, merupakan bagian dari alasan mengapa BYD beralih ke sistem daur ulang. "Tapi faktor pendorong yang paling penting adalah perlindungan lingkungan," tambahnya.
Parlemen China yang bersidang hari Selasa (20/3) kemarin menyatakan bahwa batch pertama limbah baterai EV akan memasuki pasar tahun ini, dengan total sisa baterai diperkirakan mencapai 120.000-170.000 ton per tahun pada tahun 2020.
Parlemen pun meminta pemerintah China menyediakan mekanisme baru untuk menjelaskan tanggung jawab perusahaan kepada konsumen serta menyiapkan panduan teknologi serta dukungan untuk mencegah kerusakan akibat limbah baterai.
