kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Cari pasar, produsen jam tangan mewah menggaet konsumen muda


Senin, 07 Mei 2018 / 11:05 WIB
Cari pasar, produsen jam tangan mewah menggaet konsumen muda


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - ZURICH. Jam tangan mewah tidak pernah tersentuh sebelumnya oleh Justine Guiblain. Namun siapa sangka, desain jam tangan rancangan remaja 15 tahun itu kemudian digunakan Corum, produsen jam tangan mewah Swiss.

Gublain mengaku tidak banyak tahu tentang jam sebelum memenangkan kompetisi di College numa Drozz, sekolah di La Chaux de Fonds, dekat perbatasan barat Swiss dan Prancis. Corum memproduksi jam tangan desain Gublain dengan harga € 3.000-€ 5.000 per unit. Harga itu setara dengan US$ 3.600 hingga US$ 6.000 per unit atau sekitar Rp 84 juta (kurs 1 US$ = Rp 14.000).

Selain Corum, produsen arloji lain, Hublot, juga menjadi sponsor kompetisi serupa di empat sekolah. Jam tangan yang dirancang Hublot harganya lebih dari setengah tahun biaya kuliah di Swiss.

"Idenya adalah untuk menceritakan kembali sekitar Hublot sehingga merek menjadi aspiratif," kata Chief Executive Officer Hublot Ricardo Guadalupe. Dia mengaku akan mencoba strategi sama di AS.

Sebab di AS , menurut survei Deloitte LLP yang dikutip Bloomberg, hanya satu dari lima anak muda memakai jam tangan setiap hari. "Karena mereka bersekolah di sekolah swasta, mereka menjadi calon konsumen masa depan," ujar Guadalupe.

Sekolah tidak mempermasalahkan sponsor dari perusahaan. "Beberapa sekolah swasta di Swiss justru bangga dengan warisan ini dan membawa tradisi jam presisi Swiss," kata Cedric Antonio, Kepala Pemasaran Collège du Léman. Apalagi siswa mendapat kesempatan magang di induk perusahaan Hublot di Prancis, LVMH. Collège du Léman sebelumnya berkolaborasi dengan Audemars Piguet dan Cartier

Strategi ini digunakan produsen arloji untuk menekan penurunan penjualan jam dalam dua tahun terakhir. Menjamurnya ponsel cerdas, jam tangan pintar, mengubur bisnis jam tangan Swiss.

Produsen jam mencoba menggaet remaja yang keranjingan belanja online. Produsen arloji juga menggaet generasi milenial berusia 22 tahun-37 tahun yang sepertiganya memakai jam tangan setiap hari.

Salah satu konsumen yang mereke incar adalah konsumen dari China. "Mereka harus belajar dari kesalahan yakni terlambat menggaet generasi milennial," kata Luca Solca, analis yang mengulas barang mewah Exane BNP Paribas.

Patek Philippe pun mencoba menggaet konsumen muda dengan membuat akun Instagram. IWC Schaffhausen dan Audemars Piguet juga telah bergabung dengan aplikasi pesan dan sosial media China, WeChat.

Produsen jam lain memperkenalkan jam mekanik lebih murah dan meningkatkan platform penjualan online. Produsen lain, TAG Heuer akan membuat jam pintar bersaing dengan Apple.

Produsen jam tangan juga menggunakan model muda untuk menjadi brand ambasador. TAG Heuer mengontrak dengan aktor Australia Chris Hemsworth sebagai brand ambasador. Sementara Tudor menyewa Lady Gaga. Sementara Montblanc memilih aktor China, Yang Yang.




TERBARU

[X]
×