kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Denise Coates: Kasir yang miliarder judi online (1


Selasa, 03 November 2015 / 13:13 WIB
Denise Coates: Kasir yang miliarder judi online (1


Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Tri Adi

Memiliki kekayaan US$ 3 miliar membuat Denise Coates masuk jajaran orang kaya Inggris. Memulai karier dari petugas meja kasir toko ayahnya, anak sulung pasangan Peter Coates dan Deirdre ini, giat belajar bisnis. Kerja kerasnya membuahkan hasil dan ia pun dikenal sebagai pebisnis judi online ulung setelah tahun 2001 membeli domain Bet365. Ia merayu pemodal besar seperti Barclays dan RBS untuk menyuntikkan dana agar bisnisnya membesar.

Bermodal otak encer dan kegemaran bermain dengan angka  sejak duduk di bangku sekolah mengantarkan Denise Coates masuk ke dalam daftar orang kaya sejagad. Wanita yang lahir 48 tahun silam ini memiliki kekayaan sebesar US$ 3 miliar, per 1 November 2015. Forbes menempatkan Denise menjadi orang kaya ke-737 sejagat. Sementara di negara asalnya, Denise berada di urutan 23 orang terkaya Inggris.

Denise lahir dari pasangan Peter Coates dan Deirdre. Si sulung dari empat bersaudara ini mengawali kariernya dari meja kasir di toko-toko taruhan milik sang ayah.

Peter yang menjabat sebagai Ketua Stoke City Football Club melihat kepandaian Denise dan melatihnya menjadi akuntan. Bahkan, Denise juga diberikan kewenangan untuk mengambil alih peran beberapa orang di toko milik Peter.

Seperti sebuah pepatah buah tak jauh dari pohonnya, Denise mewarisi naluri bisnis ayahnya. Denise melihat ceruk bisnis yang menggiurkan dari bisnis judi online yang sedang booming di era tahun 2000-an. Pada Maret 2001, Denise memutuskan membeli domain Bet365.

Tak mudah bagi Denise yang menyabet gelar sarjana ilmu ekonometri dari University of Sheffield itu dalam membesarkan bisnis judi online tersebut.  Ia sempat kesulitan mencari sumber pendanaan untuk membesarkan bisnisnya.

Sebelum Barclays memarkir dana di perusahaan Denise, banyak pemodal ventura internasional menjauhi bisnis judi online. Bukan hanya tidak produktif, bisnis di sektor ini juga berisiko tinggi.

Tetapi Denise pantang menyerah. Alhasil, bukan hanya pemodal sekaliber Barclays yang bersedia menyuntikkan dana di toko taruhan offline miliknya, bank kelas kakap lain seperti RBS juga bersedia menyalurkan kredit. Bank asal Skotlandia ini mengucurkan pinjaman kepada Denise sebanyak £ 15 juta untuk mengembangkan Bet365.

Di tahun 2005, Denise mulai melego toko-toko taruhan offline kepada Coral senilai £ 40 juta. Duit hasil penjualan digunakan Denise melunasi pinjaman ke RBS. Setelah menutup bisnis toko taruhan offline, Coates memulai peruntungan bisnis judi  online.

Demi menggaet konsumen, Bet365.com menyediakan jasa taruhan permainan olahraga dan kuno seperti poker, bingo maupun kasino. Bahkan, Bet365.com bisa diakses dengan 17 bahasa untuk memudahkan pejudi dari seluruh dunia. Tak heran jika Denise berhasil menyulap Bet365.com toko taruhan online terbesar di dunia dalam sekejap.

Dua tahun lalu, Bet365.com menjala 7 juta pejudi dari 200 negara. Total nilai taruhan tembus £ 20 miliar. Bet365 berhasil mendulang keuntungan hingga £ 150 juta.

Masih di tahun sama, Denise mengantongi gaji dan bonus sebesar £ 5,4 juta. Istri dari Richard Smith ini juga memperoleh dividen sebesar £ 15 juta. Lebih dari separuh saham Bet365 dikantongi Denise dan suaminya. Sedangkan adiknya, John Coates mengempit 25% saham Bet365.

Denise memang dikenal sebagai seorang pekerja keras. Ia kerap menghabiskan waktunya sepanjang malam untuk bekerja. Malah, media lokal Inggris melayangkan pujian kepada Denise karena berhasil mengkombinasikan permainan dan teknologi untuk mendulang untung.

Namun, Denise selalu menolak permintaan wawancara tatap muka. Menjawab pertanyaan melalui surat elektronik merupakan ciri khas Denise.

Dalam sebuah wawancara dengan The Guardian belum lama ini, Denise mengklaim kesuksesannya karena kebiasaannya menjadi tukang perintah.               


(Bersambung)




TERBARU

[X]
×