kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Generasi ketiga yang berhasil besarkan bisnis (1)


Selasa, 03 Mei 2016 / 13:20 WIB
Generasi ketiga yang berhasil besarkan bisnis (1)


Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Tri Adi

Lahir dan besar di tengah lingkungan bisnis susu memberikan Theo Muller insting yang tajam. Sebagai generasi ketiga, Theo berhasil mengembangkan bisnis susu rumahan menjadi perusahaan dairy yang berlaga di pasar global. Tak cuma berbisnis produk turunan susu, Theo bahkan sukses membangun kerajaan bisnis mulai dari perusahaan kemasan hingga jaringan restoran. Dus, di bawah bendera Theo Muller Group, Theo berhasil memupuk harta hingga US$ 5,2 miliar.

Dalam berbisnis, ada anggapan generasi pertama membangun, generasi kedua membesarkan, dan generasi ketiga menghancurkan. Theo Muller berhasil membuktikan bahwa anggapan itu merupakan mitos besar.

Di tangan Theo, bisnis susu yang didirikan sang kakek berhasil mendunia. Bahkan, lewat bendera bisnis Theo Muller Group atau biasa disebut Müllermilch, Theo masuk jajaran miliarder dunia.

Hitungan Forbes, pundi-pundi kekayaan Theo mencapai US$ 5,2 miliar per Mei 2016. Sejak awal, keyakinan Theo hanya satu yakni susu dan produk turunannya merupakan komoditas yang akan selalu dibutuhkan seluruh manusia di segala usia.

Keyakinan ini juga yang dipegang sang kakek, Ludwig Muller. Ludwig mendirikan perusahaan susu skala rumahan di Aretsried, Bavaria pada tahun 1896 silam.

Sayangnya, sang kakek hanya sanggup menggunakan bisnis untuk menghidupi keluarganya. Selanjutnya, ayah Theo, yakni Alois Muller, mengambil alih perusahaan di tahun 1938.

Di tangan sang ayah, bisnis keluarga Muller pun tak mengalami perkembangan signifikan. Beruntung, sebagai generasi ketiga, Theo lahir dan besar di lingkungan bisnis susu.

Hingga akhirnya Theo mengendalikan perusahaan warisan keluarga di tahun 1971. Gambaran saja, saat itu, usaha rintisan sang kakek hanya memiliki empat karyawan dan masih masuk kelompok industri rumahan.

Besar di tengah bisnis dairy memberi Theo insting yang tajam. Pria berdarah Jerman ini juga belajar banyak dari kesuksesan maupun kegagalan sang kakek dan ayah.

Tak disangka, tangan Theo lihai berbisnis dairy. Tak puas menjual produk susu di kampung halaman, Theo memberanikan diri untuk menembus pasar negara tetangga.

Produk dairy pabrikan Müllermilch kini bisa ditemui di supermarket di berbagai negara di Eropa. Misalnya saja, Jerman, Inggris, Italia, Belanda, Rumania dan Polandia.

Salah satu resep sukses Theo adalah menerapkan teknik baru dalam proses produksi dan distribusi susu. Produk susu ala Theo Muller Group merupakan produk dairy pertama yang berhasil mendistribusikan susu segar secara nasional di Jerman.

Resep sukses lain, Theo pintar memanfaatkan public figure untuk memasarkan susunya. Pada tahun 1970-an, Theo berani berinvestasi jumbo untuk membangun merek Müllermilch.

Kala itu, Theo menggunakan atlet tersohor untuk berkampanye besar-besaran di televisi. Pesepakbola legendaris Gerd Mueller dan petenis Boris Becker merupakan dua ikon Müllermilch.

Seiring berjalannya waktu, Theo tak cuma membesarkan bisnis susu. Theo mendesain Müllermilch sebagai perusahaan induk yang menguasai pasar bisnis susu mulai dari hulu hingga hilir.  

Dus, perusahaan yang berusia 45 tahun ini kini punya sederet produk, di antaranya, perusahaan kemasan Optipack, bisnis logistik Culina, transportasi Fahrzeugtechnik Aretsried, pengolahan buah Muller Naturfarm dan jaringan restoran ikan laut Nordsee.

Dalam membangun kerajaan bisnis dairy, Theo menempuh strategi ekspansi organik maupun anorganik. Selain menambah layanan dan produk, Theo Muller Group getol mengakuisisi perusahaan pesaing untuk memperbesar pangsa pasar.

Kini, perusahaan yang bermarkas di Jerman ini mempekerjakan 27.000 orang. Saat ini, Theo Muller Group memiliki 21 pabrik produksi yang tersebar di sembilan negara. Saban tahun, Theo Muller Group meraup pendapatan mencapai € 6,5 miliar. Dus, Theo pun menyandang predikat orang terkaya ke-25 di Jerman.   

(Bersambung)




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×