kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,22   -11,30   -1.21%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

IMF bakal merevisi pertumbuhan ekonomi zona Euro


Jumat, 22 Juni 2018 / 14:40 WIB
IMF bakal merevisi pertumbuhan ekonomi zona Euro
ILUSTRASI. Logo IMF


Reporter: Agung Jatmiko | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - LUXEMBOURG. Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) kemungkinan merevisi perkiraan pertumbuhan ekonomi zona Euro, karena kawasan ini menghadapi sejumlah tantangan berat.

Mengutip Reuters, Jumat (22/6), IMF akan merilis perkiraan pertumbuhan ekonomi zona Euro pada Juli mendatang. Managing Director IMF Christine Lagarde mengungkapkan bahwa akan ada revisi dalam bentuk penurunan perkiraan pertumbuhan ekonomi zona Euro.

Alasan IMF akan merevisi pertumbuhan zona Euro karena Eropa tengah menghadapi sejumlah tantangan seperti ancaman perang dagang, pembicaraan Brexit yang tak meyakinkan serta reaksi mendadak pasar terhadap Italia dan rencana negara lain untuk meningkatkan belanja publik tanpa pendapatan proporsional.

Dia mengatakan ketegangan perdagangan yang dipicu oleh kenaikan tarif impor baja dan aluminium oleh Amerika Serikat (AS) adalah alasan pertama kekhawatiran, terutama dalam kasus eskalasi di masa depan. Risiko ini untuk ekonomi zona Euro diperparah dengan adanya sanksi AS terhadap Iran dan sanksi lebih tinggi terhadap Rusia.

"Brexit adalah risiko besar kedua yang dihadapi ekonomi zona Euro," kata Lagarde. Dengan alasan kurangnya kemajuan dalam pembicaraan dan posisi Inggris yang tidak jelas.

Risiko besar ketiga untuk zona Euro datang dari Italia dan negara-negara zona Euro lainnya, yang berpotensi keluar dari kebijakan fiskal yang ketat. Lagarde mengatakan risiko berasal dari reaksi pasar keuangan yang sangat cepat terhadap apapun yang mereka anggap sebagai pelonggaran fiskal atau pembalikan reformasi yang telah dilakukan di beberapa anggota besar kawasan Euro.

Pernyataannya Lagarde ini agaknya ditujukan kepada Italia, negara dengan ekonomi terbesar ketiga di Uni Eropa, di mana pemerintahannya merencanakan pengeluaran lebih tinggi yang dapat meningkatkan defisit dan utang besar Italia.




TERBARU

[X]
×