kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,65   -11,86   -1.27%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

KFC kurangi pemasok ayam dari China


Rabu, 27 Februari 2013 / 09:17 WIB
KFC kurangi pemasok ayam dari China
ILUSTRASI. Ikan Cakalang hasil sortir siap didistribusikan dari Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Tumumpa di Manado, Sulawesi Utara, ANTARA FOTO/Adwit B Pramono/rwa.


Sumber: Bloomberg | Editor: Adi Wikanto

BEIJING. Yum! Brands Inc, pemilik merek rumah makan KFC dan Pizza Hut menghentikan kerjasama dengan lebih dari 1.000 pengusaha pemotongan hewan berskala kecil dari China. Manajemen ingin mengurangi pasokan ayam China  setelah kasus daging ayam berkandungan obat penggemuk.

Manajemen Yum! menjelaskan, pemutusan hubungan kerjasama itu merupakan bagian strategi perusahaan untuk membeli pelajaran bagi pengusaha kecil di China yang masih suka melanggar ketentuan. Ini sekaligus demi mengembalikan citra perusahaan bahwa KFC menggunakan bahan baku makanan yang sehat dan higienis. "Pemerintah China sudah punya standar penggunaan zat aditif, kami sangat menyesal masih ada beberapa orang yang melanggar aturan itu," kata Sam Su, Presiden Direktur dan Chief Executive Yum! China.

Selain itu, manajemen juga menyiapkan langkah lain untuk mengembalikan bisnis restoran KFC di China. Namun mereka merahasiakannya.

Sekadar mengingatkan, media di China mengungkap KFC dan McDonald's menggunakan bahan baku daging ayam tak sehat pada tahun lalu. Daging ayam yang berasal dari petani di Shandong tersebut mengandung antibiotik dan hormon pertumbuhan yang melebihi kadar kesehatan makanan.

Pemerintah China juga telah menyelesaikan masalah ini dan menyalahkan para petani. Otoritas Keamanan Makanan China tidak memberi sanksi Yum!.
Namun, kasus ini menyebabkan penjualan KFC di China anjlok. Sebanyak 5.300 jaringan restoran KFC di China langsung sepi pembeli. Manajemen juga memprediksi laba pada tahun lalu turun dari 2011 karena China menyumbang lebih dari 50% terhadap seluruh bisnisnya.

Pembatasan gerai

Tahun ini, bisnis Yum! kembali tersandung. Hambatan itu berasal dari kebijakan pemerintah Indonesia yang membatasi jumlah gerai bisnis restoran maksimal 250 unit, lebih dari itu harus diwaralabakan. Di Indonesia, ada lebih dari 700 gerai restoran KFC dan Pizza Hut. "Kebijakan ini akan menghambat laju ekspansi Yum! di Indonesia," ucap Darren Tristano, Wakil Presiden Eksekutif Technomic Inc (perusahaan peneliti restoran).

Namun, juru bicara Yum! menyatakan, pihaknya tetap bisa ekspansi. PT Fast Food Indonesia Tbk sebagai pemegang merek KFC di Indonesia, menawarkan penyertaan modal ke investor untuk mengatasi kebijakan itu. Mereka akan melepas 40% saham ke investor sehingga tidak perlu mewaralabakan lagi gerainya.




TERBARU

[X]
×