kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Prospek Bisnis KFC dan Pizza Hut Tahun Ini Melemah


Rabu, 06 Februari 2013 / 09:05 WIB
Prospek Bisnis KFC dan Pizza Hut Tahun Ini Melemah
ILUSTRASI. Pelaku dan analis properti yakin kasus Evergrande tak akan terjadi di dalam negeri. REUTERS/Aly Song


Sumber: Bloomberg | Editor: Adi Wikanto

CHICAGO. Manajemen Yum! Brand Inc, pemilik jaringan waralaba KFC dan Pizza Hut menyatakan, prospek bisnisnya pada tahun ini lesu dibandingkan periode sebelumnya. Angka penjualan produk tertentu berkurang, sehingga menurunkan jumlah keuntungan.

Dalam pernyataan resmi, manajemen Yum! memperkirakan, laba pada tahun ini bakal lebih rendah dibandingkan tahun 2012 yang mencapai US$ 3,25 per saham. Ini sekaligus koreksi pernyataan manajemen sebelumnya yang memperkirakan laba akan tumbuh 10% tahun ini.

Penurunan laba itu merupakan imbas kasus pasokan ayam tak sehat yang terjadi di China beberapa tahun lalu. Meski kasus itu sudah selesai,  pengaruh di tingkat konsumen masih berlanjut. Padahal, penjualan KFC di China berkontribusi 44% dari total pendapatan.

Pada kuartal yang berakhir 29 Desember 2012, Yum! hanya mendapatkan laba bersih US$ 337 juta, menurun dari periode sama setahun sebelumnya US$ 356 juta. "Pasca kasus pasokan ayam, manajemen harus menyiapkan banyak strategi untuk memulihkan nama baik perusahaan dan penjualan," jelas Jack Russo, Analis Edward Jones & Co.

Namun, strategi itu juga membutuhkan banyak biaya. Walhasil, saat pendapatan tertekan, beban operasional meningkat. Itulah yang akan menekan keuntungan bersih.

Asal tahu saja, lembaga pengawas makanan dan obat di Shanghai atau Food and Drug Administration (FDA) menemukan KFC menggunakan bahan baku ayam dengan kandungan antibiotik berlebih sejak tahun 2010-2011. Ayam-ayam itu merupakan pasokan dari Liuhe Grup. KFC China  memutus kontrak dengan pemasok itu pada Agustus lalu.

Dari hasil ujicoba, sebanyak delapan ayam bahan baku di KFC membahayakan kesehatan. Namun, dalam keputusan FDA pada 25 Januari 2013, KFC tidak bersalah.
Manajemen KFC sebenarnya juga berusaha memperbaiki citra. Mereka juga mendongkrak penjualan dengan menambah gerai pada tahun ini sebanyak 700 gerai. Namun, jumlah penjualan akan tetap turun, karena permintaan pasar bakal turun 6% pada kuartal I tahun ini.

Kecilnya penjualan juga karena bisnis KFC dan Pizza Hut di India hanya akan tumbuh 6,3% tahun ini. Padahal, bisnis tahun lalu naik 24%.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×