kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45932,69   4,34   0.47%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Krisis Arab Saudi-Kanada semakin gawat: putus hubungan dagang dan diplomatik


Rabu, 08 Agustus 2018 / 05:50 WIB
Krisis Arab Saudi-Kanada semakin gawat: putus hubungan dagang dan diplomatik
ILUSTRASI. Perekonomian Kanada


Reporter: Hasbi Maulana | Editor: Hasbi Maulana

KONTAN.CO.ID - DW. Lagi-lagi ketegangan hubungan diplomatis antar negara berawal dari cuitan di media sosial. Sebuah pesan Twitter dari menteri luar negeri Kanada, Chrystia Freeland pada Kamis pekan lalu memantik kemarahan kerajaan Arab Saudi di Riyadh.

Menlu Kanada ini mengritik aksi penangkapan sejumlah aktivis perempuan di Arab Saudi, diantaranya Samar Badawi yang saudara perempuan blogger Raif Badawi.

Melalui cuitan via Twittter, menlu Kanada Freeland mengimbau pemerintah di Riyadh untuk membebaskan Raif dan Samar Badawi. Blogger kenamaan itu kini meringkuk di penjara di Saudi Arabia. Sementara istri Raif Badawi, Ensaf Haidar dan ketiga anak mereka, belum lama ini mendapat kewarganegaraan Kanada.

Sebagai reaksi atas kritik lewat Twitter itu, Arab Saudi hari Senin (6/7) menyatakan "persona non grata" dan mengusir duta besar Kanada di Riyadh Denis Horak. Kerajaan Arab Saudi memberi waktu 24 jam bagi diplomat Kanada untuk meninggalkan negara Timur Tengah itu. Riyadh juga menarik pulang dutabesarnya dari Kanada.

Kementrian luar negeri Arab Saudi menyatakan, kritik Kanada merupakan bentuk campur tangan urusan dalam negeri negara lain yang melanggar semua norma dan protokol diplomatik. Arab Saudi juga membekukan semua kerjasama ekonomi dan investasi dengan Kanada.

Krisis makin memanas, setelah maskapai penerbangan Saudia Airlines mengumumkan, mulai pekan depan menghentikan semua penerbangan keToronto, Kanada. Juga ribuan mahasiswa asal Saudi Arabia yang saat ini kuliah di Kanada akan direlokasi ke negara lain. Demikian penegasan kementrian luar negeri di Riyadh.

Perseteruan meluas ke dunia perdagangan. Agen utama pembelian gandum dan barkey Arab Saudi telah mengumumkan tidak akan membeli gandum dari Kanada dalam tender-tender internasional.

Perdagangan Saudi-Kanada sebagian besar terdiri dari ekspor petrokimia, plastik, dan produk lainnya dari Saudi. Selain itu, pada tahun 2014, unit Kanada pembuat senjata AS, General Dynamics Corp memenangkan kontrak senilai hingga US$ 13 miliar untuk membangun kendaraan lapis baja ringan bagi Arab Saudi. Ini merupakan kemenangan ekspor manufaktur maju terbesar dalam sejarah Kanada.

Reuters mencatat hubungan perdagangan dua negera itu bernilai hampir US$ 4 miliar setahun. Ekspor Kanada ke Arab Saudi mencapai sekitar US$ 1,12 miliar pada tahun 2017, atau 0,2% dari total nilai ekspor Kanada.

Negara-negara tetangga Arab Saudi seperti Bahrain dan Uni Emirat Arab menyatakan berdiri di sisi Saudi meski mereka tidak mengumumkan langkah-langkah terhadap Kanada serupa jirannya.

Dewan Kerjasama Teluk (GCC), sebuah asosiasi longgar dari enam negara Teluk Arab, Liga Arab dan Palestina juga mendukung kebijakan Saudi. Tapi Qatar, yang telah terkunci dalam perselisihan diplomatik dengan Arab Saudi dan tetangga lainnya selama lebih dari setahun, mengatakan pada akun Twitter resmi kementerian luar negeri bahwa pernyataan sekretaris jenderal GCC tidak mewakili pandangannya tentang situasi ini.

Terakhir, Mesir juga mengatakan mendukung Arab Saudi dalam perselisihan politik dengan Kanada. Negara itu berdiri dalam "solidaritas" dengan kerajaan Arab Teluk terhadap campur tangan asing dalam urusan domestiknya.

Kementerian luar negeri Kairo mengatakan di halaman Facebook-nya bahwa pihaknya "prihatin dengan krisis antara Arab Saudi dan Kanada yang merupakan hasil dari kecenderungan negatif oleh beberapa pihak internasional ikut campur dalam urusan internal negara-negara di kawasan itu," tanpa merinci.

Menlu Kanada Chrystia Freeland menyatakan khawatir dengan perkembangan terbaru ini. Tapi ia juga menegaskan, Kanada akan tetap berjuang untuk melindungi hak asasi manusia, termasuk hak kaum perempuan dan kebebasan berpendapat di seluruh dunia.

Kendati demikian, menurut sumber-sumber Reuters,  Kanada berencana mencari bantuan dari Uni Emirat Arab dan Inggris untuk meredakan perselisihan diplomatik yang meningkat dengan Arab Saudi.

"Kuncinya adalah bekerja dengan sekutu dan teman-teman di kawasan untuk mendinginkan segalanya, yang dapat terjadi dengan cepat," kata salah satu sumber Reuters yang menolak untuk diidentifikasi karena sensitivitas situasi.

Sumber lain mengatakan Kanada juga akan mencari bantuan dari Inggris. Pemerintah Inggris pada hari Selasa mendesak Kanada dan Arab Saudi untuk menahan diri.

Departemen Luar Negeri AS pada Selasa juga mendesak Kanada dan Arab Saudi untuk menggunakan diplomasi guna menyelesaikan perselisihan mereka, kata juru bicara Departemen Luar Negeri Heather Nauert.

"Kedua belah pihak perlu menyelesaikan masalah ini secara diplomatis. Kami tidak dapat melakukannya untuk mereka, mereka harus menyelesaikannya bersama-sama," kata Nauert dalam sebuah penjelasan singkat.

Sumber: DW.com, Reuters




TERBARU

[X]
×