kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Memulai bisnis dengan bantuan modal mertua (2)


Rabu, 30 Agustus 2017 / 13:27 WIB
Memulai bisnis dengan bantuan modal mertua (2)


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tri Adi

KONTAN.CO.ID - Selepas menamatkan pendidikan, Shamsheer Vayalil mencari peruntungan di negeri orang yakni Uni Emirat Arab. Ia bekerja sebagai tenaga medis di negeri tersebut. Di Uni Emirat Arab pula, ia menemukan jodoh, putri dari Yussuf Ali, pengusaha asal India. Dengan bantuan modal dari sang mertua, Shamsheer lantas memulai bisnis kesehatan di Uni Emirat Arab. Kebetulan pemerintah setempat tengah mendorong swasta membangun fasilitas kesehatan.

Shamsheer Vayalil kini masuk dalam deretan orang terkaya di dunia. Lewat VPS Healthcare, ia menjadi salah satu penguasa di bisnis layanan kesehatan terutama di kawasan Uni Emirat Arab. Forbes menghitung kekayaannya saat ini mencapai US$ 1,28 miliar.

Namanya kerap disandingkan dengan Yussuf Ali, taipan ritel yang sama-sama berasal dari India namun meraih kesuksesan di negara Timur Tengah. Meski menjadi menantu Yussuf Ali, namun bukan berarti hanya keberuntungan yang menjadi modal Shamsheer meraih kesuksesan. Bakatnya dalam berbisnis sebenarnya sudah terlihat sejak masih muda.

Ia memang berasal dari keluarga pengusaha di daerah asalnya. Bahkan bila dirunut, tradisi pengusaha yang ada dalam darah Shamsheer sudah mengalir sejak beberapa generasi.

Sejak masih muda, ia sudah diperkenalkan pada sejumlah bisnis yang dijalankan keluarganya. Tak heran urusan yang sudah ia akrabi sejak belia, kini membawa namanya menjadi salah satu orang yang terkenal di bisnis kesehatan.

Meski punya keluarga pengusaha, Shamsheer tak serta merta mau langsung ikut serta di bisnis keluarga. Ia punya mimpi sendiri yakni berprofesi di bisnis kesehatan. Cita-citanya saat masih muda adalah menjadi seorang dokter.

Tapi memang dasar punya bakat pengusaha, kegiatan berbisnis tetap ia jalankan sebagai sampingan. Saat berstatus sebagai mahasiswa kedokteran di salah satu kampus ternama India, Sri Ramachandra Medical College ia tetap menjalankan sejumlah usaha lain dengan teman-temannya.

Hal ini ikut terbawa saat mengambil pendidikan radiologi di Massachusetts General Hospital di Boston, Amerika Serikat. Saat senggang, ia kerap mengisi waktunya dengan kegiatan yang menghasilkan uang. Misalnya berjualan pakaian.




TERBARU

[X]
×