kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45915,63   -7,86   -0.85%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menjadi donatur dalam kampanye Trump (4)


Jumat, 15 Desember 2017 / 15:04 WIB
Menjadi donatur dalam kampanye Trump (4)


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tri Adi

KONTAN.CO.ID - Kisah perjalanan bisnis Darwin Deason memang menarik untuk diulas. Pria yang penuh kontroversi ini, pernah menggugat perusahaan yang dimiliknya, Xerox, ke muka pengadilan. Hal tersebut karena rencana Xerox yang berencana mendirikan anak usaha baru yang kelak fokus berbisnis pengelolaan pekerja kontrak alias outsourcing. Salah satu keberatan Deason karena dirinya tidak diikutsertakan dalam kepemilikan di anak usaha yang bernama Conduent ini.Meski sudah resmi menjadi pemegang saham individual Xerox terbesar, Darwin Deason pernah punya segelintir masalah dengan perusahaan yang menjadi mesin uangnya tersebut. Dalam artikel yang dirilis oleh Business Insider 30 Oktober 2016, Deason mengatakan pernah menggugat Xerox ke pengadilan, terkait agenda ekspansi bisnis perusahaan itu.

Ia menceritakan, Xerox sebagai perusahaan yang memfokuskan bisnis pada jasa komputer dan fotokopi terbesar di dunia, berencana membuat perusahaan baru bernama Conduent Inc. Anak usaha baru ini rencananya bakal fokus ke segmen yang sangat berbeda dengan bisnis inti sang induk saat ini. Salah satu rencana bisnis Conduent antara lain yaitu mengelola tenaga kerja outsourcing (pekerja kontrak).

Menanggapi gugatan dari pemegang sahamnya tersebut, Xerox melalui pernyataan resmi mengumumkan bahwa gugatan yang diajukan oleh Deason tidak berdasar. Mau tidak mau, Xerox pun terpaksa meladeni gugatan tersebut.

Asal tahu saja, Deason melayangkan gugatan tersebut lantaran di bisnis baru Xerox itu bakal melibatkan salah satu anak usaha Xerox, yakni Affiliated Computer Services (ACS) yang dulunya didirikan oleh Deason, sebelum akhirnya dibeli oleh Xerox pada tahun 2010 silam senilai sekitar US$ 6,4 miliar.

Lebih lanjut, komplain yang dilakukan Deason juga lantaran pendirian anak usaha yang bergerak dibidang yang bukan core business (bisnis inti) dinilainya dapat memicu aksi penjualan saham oleh investor publik yang juga tidak suka dengan rencana ini. Ujung-ujungnya, harga saham Xerox diprediksi akan turun akibat tekanan jual.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×