kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menjajal bisnis lewat usaha keluarga di sektor garmen (2)


Rabu, 11 Juli 2018 / 16:11 WIB
Menjajal bisnis lewat usaha keluarga di sektor garmen (2)
ILUSTRASI. FENOMENA - Kishore Biyani


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tri Adi

Darah pengusaha mengaliri tubuh Kishore Biyani. Sang kakek merupakan saudagar yang memiliki toko pakaian di Mumbai. Dia pun ketika dewasa bergabung menjalankan bisnis keluarga. Namun cara menjalankan bisnis yang masih konvensional membuat Kishore tidak kerasan bekerja dengan keluarganya. Ia lantas memulai bisnis sendiri di sektor yang tidak keluar dari sektor garmen. Berawal dari menjual kain, Kishore mulai memproduksi sendiri produk celana.

Perjalanan bisnis Kishore Biyani mengembangkan Future Group terbilang panjang. Namun kepiawaian Kishore melihat peluang membuatnya tidak butuh waktu terlalu lama untuk bisa menghasilkan laba dan memperkuat posisi Future Group menjadi perusahaan ritel terbesar di India.

Pria ini memang berasal dari keluarga pebisnis. Kakeknya merupakan saudagar yang memiliki toko pakaian di kawasan Mumbai, India. Tumbuh di lingkungan pebisnis membuat Biyani lebih tertarik mengembangkan insting bisnis daripada sekolah.

Meski tercatat sebagai mahasiswa di Hassaram Rijhumal College of Commerce and Economics, Kishore lebih banyak menghabiskan waktunya di luar kampus bersama teman sejawat. Dia percaya bahwa sekolah tinggi atau sekolah bisnis mungkin baik untuk manajer, tetapi bukan untuk wirausahawan.

Karier Biyani dimulai menjelang kelulusan dari bangku kuliah. Ia bergabung dengan bisnis keluarga berdagang kain dengan merek dagang Bansi Silk Mills. Bisnis ini sudah dikembangkan terlebih dahulu oleh sang ayah, saudara laki-laki, dan sepupu Kishore.

Namun Biyani merasa tidak bergairah dalam menjalankan bisnis keluarga itu. Dia merasa ide-ide kreatifnya diredam oleh budaya konservatif perusahaan yang dibawa oleh sang ayah. Akibatnya, ua hanya betah menghabiskan waktu dua hingga tiga jam per hari di kantor.




TERBARU

[X]
×