kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45937,00   8,64   0.93%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Miliarder dari bisnis layanan streaming musik (1)


Jumat, 02 Februari 2018 / 16:23 WIB
Miliarder dari bisnis layanan streaming musik (1)
ILUSTRASI. FENOMENA - Daniel EK


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Tri Adi

KONTAN.CO.ID - Jika mendengar Spotify, sebagian besar generasi muda pasti mengetahui atau pernah mendengar aplikasi pemutar musik online tersebut. Aplikasi inilah yang membuat salah satu pendirinya yaitu Daniel Ek menjadi miliarder dunia. Kekayaan Daniel mencapai US$ 1,6 miliar berdasarkan catatan Forbes. Mengutip laporan The Verge, Spotify saat ini memiliki pelanggan sebanyak 140 juta serta menggaet suntikan dana dari modal ventura senilai US$ 2,5 miliar.

Berkat layanan streaming musik, Daniel Ek masuk daftar miliarder dunia. Mengutip Forbes, hingga Januari 2017 kekayaan Daniel tercatat sebesar US$ 1,6 miliar.

Asal tahu saja, pria kelahiran Ragsved Swedia itu pertama kali masuk dalam bisnis online pada umur 13 tahun. Kala itu, Daniel membuat website untuk kliennya yang ada di sekitar rumah. Mengutip Pando.com, dari jasa pembuatan website tersebut, Daniel mendapatkan US$ 100.

Pada pemesanan pembuatan website selanjutnya , pria yang tidak lulus kuliah di KTH Royal Institute of Technology ini mengenakan tarif US$ 200. Bayaran yang diminta Daniel dari para kliennya berangsur-angsur semakin tinggi, hingga mencapai US$ 5.000 per web.

Moncernya bisnis pembuatan web, menyebabkan pria yang kini menjadi Chief Executive Officer (CE) Spotify tersebut lantas merekrut rekan siswa sekelas, untuk bekerja di laboratorium komputer sekolah.

Agar teman-temannya betah bekerja, Daniel membebaskan mereka untuk bermain video gim sambil bekerja. Dari bisnis tersebut, saat berusia 18 tahun rata-rata pendapatan Daniel sudah mencapai US$ 50.000. Uang yang diperoleh dari jasa pembuatan web, kemudian digunakan Daniel untuk membeli TV besar di rumahnya.

Petualangan bisnis Daniel berlanjut, dan kali ini dia direkrut sebagai salah satu petinggi di Swedia Tradera, perusahaan perdagangan online (e-commerce). Selain itu, Daniel juga menjabat sebagai direktur teknologi pada perusahaan permainan berbasis browser dan komunitas fesyen, Stardoll. Tak puas sampai di situ, Daniel juga mendirikan perusahaan periklanan dengan nama Advertigo, yang kemudian dijual pada TradeDoubler, tahun 2006.




TERBARU

[X]
×