kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Miskin ketika kecil, kini miliarder perbankan (1)


Selasa, 28 Juni 2016 / 11:29 WIB
Miskin ketika kecil, kini miliarder perbankan (1)


Reporter: Arsy Ani Sucianingsih | Editor: Tri Adi

Menjalani masa kecil yang berat justru membuat Teh Hong Piow menjadi pribadi yang tegar dan mandiri. Orangtua Piow yang kurang mampu tidak membuat dirinya berkecil hati. Dia bahkan terus bekerja dan mau memulai karier dari nol di dunia perbankan yang tidak pernah dijalani sebelumnya. Kini, pria yang berusia 86 tahun ini justru menjadi pemilik 24% saham Public Bank di Malaysia. Piow juga berhasil menjadi orang kaya nomor empat di Malaysia.

Kerja keras menjadi kunci sukses Teh Hong Piow. Lahir dari keluarga yang serba kekurangan tidak membuat pria yang kini berusia 86 tahun tinggal diam. Dia justru giat bekerja dan belajar untuk menjadi sesukses sekarang. Saat ini, Piow memiliki kekayaan sebesar US$ 4,9 miliar.

Kekayaannya tersebut berasal dari bisnis di bidang perbankan. Berdasarkan catatan Forbes, pria kelahiran Singapura ini menduduki jajaran orang terkaya dunia nomor 308 di 2016, menurun dari posisi 277 di tahun lalu. Di negara tempat ia mengais rezeki yakni Malaysia, Piow menjadi orang kaya nomor empat.

Sumber harta Piow sebagian besar dari kepemilikan sahamnya di Public Bank Malaysia. Di bank dengan aset terbesar ketiga Malaysia ini, dia menggenggam 24% saham. Ia merintis karier hingga menjadi kaya dengan tidak mudah. Sebab orangtua Piow bukan orang yang berkecukupan.

Piow memiliki delapan saudara. Ayah Piow juga hanya seorang penjual jam dan buah-buahan. Keluarga Piow hidup dalam kemiskinan.

Piow bahkan sering tidak memiliki pakaian yang layak untuk dikenakan. Ia sering menggunakan pakaian robek dan sepatu yang ukurannya lebih besar dari kakinya. Piow yang masih berusia enam tahun pun tidak tinggal diam. Dia sering kali membantu orangtuanya bekerja. Seperti membantu ayahnya memeriksa barang dagangan yang baru sampai dan mengetik surat. Piow juga pernah menjadi penjual rokok untuk membantu kehidupan keluarga.

Tapi justru keterbatasan tersebut yang menempa Piow  menjadi sosok yang mandiri. Kehidupan masa kecil yang dibelenggu kemiskinan juga mendorong Piow bekerja lebih keras agar bisa memperbaiki hidup.

Piow kemudian mencoba peruntungan dengan menjadi pengusaha travel yang menawarkan tarif lebih murah. Ia menyewa truk untuk mengangkut pelanggan pergi ke tempat wisata. Piow juga mengabadikan momen para pelanggan menggunakan kamera pinjaman. Hasil fotonya kemudian dijual dengan harga terjangkau.

Bisnisnya mulai berkembang ketika Piow menduduki bangku sekolah menengah atas di Anglo-Chinese School. Dia yang semula ingin melanjutkan kuliah di jurusan hukum harus menerima nasib untuk kembali bekerja, lantaran tidak memiliki biaya untuk melanjutkan pendidikan.

Setelah tamat sekolah pada tahun 1950, Piow memutuskan bekerja sebagai petugas bank di Oversea Chinese Banking Corporation (OCBC) di Singapura. Meski belum memahami dunia perbankan, ia mengasah ilmunya dengan mengikuti kelas akuntansi dan perbankan di Universitas Tunku Abdul Rahman. Dalam waktu lima tahun karier Piow meningkat.

Piow kemudian bergabung dengan Malayan Banking Bhd di Kuala Lumpur. Pada tahun 1960, ia dipercaya menjadi manajer di bank asal Malaysia tersebut. Pada tahun 1964, suami dari Puan Sri Tay Sock Noy ini kemudian dipromosikan menjadi General Manager. Kala itu usia Piow  masih muda yakni sekitar 34 tahun.

Kariernya melesat karena pada waktu itu industri perbankan Malaysia memang belum berkembang. Rata-rata perbankan Malaysia dikuasai asing. Pada awal tahun 1960, dari 26 bank yang ada, 18 bank di antaranya dimiliki orang asing. Hal ini membuat Bank Negara Malaysia (BNM) meminta agar orang lokal memiliki bank.

Kesempatan ini membuat Piow percaya diri untuk membangun sebuah bank. Bermodalkan RM 12,75 juta, Piow kemudian mendirikan Public Bank di Malaysia. Public Bank berkantor di sebuah gedung sewa tiga lantai di Jalan Gereja dengan 32 karyawan.   

(Bersambung).




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×