kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pejabat The Fed: Ekonomi AS masih sehat


Jumat, 05 Februari 2016 / 13:09 WIB
Pejabat The Fed: Ekonomi AS masih sehat


Sumber: money.cnn | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

NEW YORK. Presiden The Federal Reserve Cleveland, Loretta Mester, menegaskan bahwa perekonomian AS masih berada dalam kondisi sehat.

Meski demikian, saat ini, tidak ada satu pun analis yang memprediksi The Fed akan menaikkan suku bunga acuannya pada pertemuan Maret mendatang. Pelaku pasar menilai, data-data ekonomi AS yang baru saja dirilis beberapa waktu terakhir tidak begitu menggembirakan.

Apalagi, kondisi pasar saham juga masih memerah sejak 1 Januari lalu. Penyebabnya tak lain karena investor mengkhawatirkan terjadinya perlambatan ekonomi global, anjloknya harga minyak dunia, serta penguatan dollar AS.

"Pada titik ini, saya melihatnya sebagai sejumlah risiko pada outlook ekonomi AS. Namun saya percaya faktor tersebut terlalu prematur untuk mengubah outlook saya," jelas Mester pada konferensi Market News International di New York, kemarin.

Mester merupakan satu dari beberapa anggota The Fed yang berupaya menenangkan market dan memberikan klarifikasi mengenai apa yang tengah dipertimbangkan bank sentral di tengah guncangan global.

Saat ini, market memprediksi, the Fed tidak akan melakukan kenaikan sama sekali di sepanjang 2016. Namun, estimasi dari The Fed mengindikasikan kenaikan suku bunga sebanyak empat kali. Sangat bertolak belakang.

"Kami melihat outlook perekonomian dalam jangka menengah. Mungkin market melihatnya untuk jangka pendek," jelasnya.

Meski dia mengakui terjadi penurunan dalam dan berkelanjutan pada pasar saham, namun menurut Mester, hal itu bisa mendorong rebound yang cukup besar pada pasar saham.

"Prediksi saya, ekonomi AS akan berhasil melewati turbulensi pasar dan akan berakhir dengan pertumbuhan yang moderat," lanjutnya.

Ada beberapa alasan yang mendasari penilaiannya. Pertama, ekonomi Amerika tidak memiliki ketergantungan besar pada China. Kedua, sektor manufaktur dan energi hanya merupakan bagian kecil dari ekonomi AS.

Meski ekonomi AS melambat pada akhir tahun lalu, namun penambahan lapangan kerja di AS terbilang tinggi.

Hasil survei CNNMoney menunjukkan, ada sekitar 197.000 lapangan pekerjaan baru pada Januari di Negeri Paman Sam. Departemen Tenaga Kerja AS akan merilis data resminya pada hari ini.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×