kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Resiko Brexit, BoE tahan suku bunga acuan


Sabtu, 19 Maret 2016 / 13:58 WIB
Resiko Brexit, BoE tahan suku bunga acuan


Reporter: Dessy Rosalina | Editor: Yudho Winarto

LONDON. Kondisi labil jelang referendum keluarnya Inggris dari Uni Eropa atawa Brexit, memaksa Bank Sentral Inggris (BoE) tetap mempertahankan era suku bunga rendah. Kemarin, BoE menahan suku bunga acuan di level 0,5% selama tujuh tahun terakhir.

Sembilan atau seluruh anggota Monetary Policy Committee BoE sepakat menahan suku bunga. Gubernur BoE Mark Carney menyatakan, keputusan ini diambil atas proyeksi penurunan inflasi dan investasi sebagai efek Brexit.

"Ada ketidakpastian yang meningkat menjelang referendum yang memengaruhi poundsterling dan menunda investor berinvestasi," tulis dokumen rapat bulanan BoE seperti dikutip BBC, Jumat (18/3).

Chris Williamson, Kepala Ekonom Markit menilai, keputusan BoE sudah diduga pelaku pasar. Menurut dia, masa depan ekonomi Inggris tergantung keputusan referendum.

Dus, Williamson meyakini, para pembuat kebijakan mencoba berhati-hati dan bersikap wait and see. "Para pembuat kebijakan sudah menyadari bahwa belanja perusahaan sudah merosot sejak isu Brexit memanas di awal tahun," ujar dia.

Kendati begitu, BoE menyatakan akan tetap berencana menaikkan suku bunga acuan secara bertahap dalam tempo dua tahun mendatang.

David Kern, Kepala Ekonom BBC mengatakan, keputusan untuk mempertahankan suku bunga dan stimulus terbilang mengejutkan mengingat pertumbuhan diprediksi menyusut dalam rencana anggaran tahun ini.

Pekan ini, Kanselir George Osborne mengajukan proposal anggaran dengan perkiraan target inflasi 2% tidak mungkin tercapai sampai akhir 2017. Sementara itu, pasar tenaga kerja juga diproyeksikan memburuk.

Ramalan Resolution Foundation, insentif pajak yang diajukan Osborne hanya akan menguntungkan orang kaya Inggris. Sementara, pendapatan rumah tangga kaum miskin akan tumbuh 20% atau naik sekitar £ 10 per tahun.

Sebagai perbandingan, insentif pajak akan mendongkrak pendapatan kaum kaya sebesar 20% menjadi sebesar £ 225 saban tahun. Catatan saja, referendum Brexit bakal digelar 23 Juni 2016. Federasi Industri Inggris (CBI) menginginkan Inggris tetap berada di UE agar laju bisnis tetap stabil di tengah perlambatan.  




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×