kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Analis angkat bicara soal nasib eropa pasca Brexit


Rabu, 02 Maret 2016 / 21:16 WIB
Analis angkat bicara soal nasib eropa pasca Brexit


Reporter: Namira Daufina | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Keluarnya Inggris dari keanggotaan Zona Eropa diprediksi tidak hanya akan menekan ekonomi Inggris tapi juga negara Eropa lainnya. Hal ini merupakan proyeksi yang disampaikan oleh Societe Generale SA.

Salah satu imbasnya kepada uni Eropa adalah peringkat bank di Eropa yang akan tergerus. “Akan terjadi penurunan peringkat kepercayaan dan pelebaran spread di sektor keuangan Eropa jika Brexit (British exit) dilakukan,” kata Cristina Costa, Analis SocGen yang berbasis di Paris, Prancis seperti dikutip dari Bloomberg, Rabu (2/3).

Pasalnya, Inggris merupakan pemegang rating tertinggi di antara negara-negara Eropa lainnya dengan menyumbang 16,1% kepada modal perbankan di Eropa. Dengan keluarnya Inggris maka profil bank di Eropa akan turun menjadi 59,6% dari sebelumnya 66,1% dengan adanya Inggris.

Selain itu, “Keluarnya Inggris juga akan membuat pelaku pasar mempertanyakan kelanjutan proyek ekonomi Eropa ke depannya serta integrasi antar negara-negara di dalamnya di masa mendatang,” kata Frederik Ducrozet, Ekonom Banque Pictet & Cie SA di Geneva, Swiss.

Belum lagi, akan terjadi penurunan keseluruhan total anggaran Eropa sebesar 2,4% seiring dengan melangkahnya Inggris keluar dari Uni-Eropa. Ini jika Inggris menerapkan status seperti yang dilakukan Swiss selama ini yakni dengan menjadi anggota dari Asosiasi Perdagangan Bebas Eropa.

Asal tahu saja, rakyat Inggris akan menentukan apakah akan tetap berada di dalam atau keluar dari Uni Eropa melalui referendum tanggal 23 Juni 2015.




TERBARU

[X]
×