kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Risiko tinggi, merger & akuisisi global menurun


Jumat, 29 September 2017 / 11:58 WIB
Risiko tinggi, merger & akuisisi global menurun


Reporter: Khomarul Hidayat | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - Perusahaan tak mau ambil risiko, nilai merger dan akuisisi global menurun di kuartal III 2017. Langkanya kesepakatan jumbo alias deal besar merger maupun akuisisi perusahaan dengan nilai lebih dari US$ 10 miliar membuat transaksi aksi korporasi ini mengecil.

Data awal yang dihimpun Thomson Reuters mencatat, nilai merger dan akuisisi perusahaan di dunia menurun 5% secara tahunan menjadi US$ 765 miliar pada kuartal ketiga 2017. Nilai tersebut terendah dalam periode kuartal III sejak tahun 2013.

Ketidakpastian kebijakan ekonomi Amerika Serikat (AS) seperti soal perpajakan, anggaran kesehatan dan infrastruktur menjadi salah satu pertimbangan perusahaan-perusahaan besar belum agresif melakukan merger dan akuisisi. Begitu pula perundingan Inggris keluar dari Uni Eropa (Brexit) yang belum jelas ujungnya serta memanasnya geopolitik di Semenanjung Korea turut mengurangi selera para eksekutif perusahaan untuk mengambil risiko deal bisnis.

"Penawaran dengan nilai besar berkurang karena ketidakpastian mengenai kebijakan pajak dan deregulasi di AS," kata Matt McClure, Kepala Merger dan Akuisisi Amerika di Goldman Sachs Group Inc seperti dikutip Reuters.

Kesepakatan terbesar yang ditandatangani pada kuartal ketiga ini adalah aksi perusahaan penyuplai komponen kedirgantaraan asal AS, United Technologies Corp (UTC) yang mengambi alih pabrik avionik dan pembuat interior pesawat terbang, Rockwell Collins Inc senilai US$ 30 miliar.

Lebih rinci, data Reuters menyebutkan, nilai merger dan akuisisi di AS menyusut 6% menjadi US$ 309 miliar di kuartal III 2017. Begitu pula di Eropa, merger dan akuisisi perusahaan di kawasan tersebut merosot 15% secara tahunan menjadi senilai US$ 343 miliar. Sementara di kawasan Asia, nilai merger dan akuisisi masih naik 11% menjadi US$ 226 miliar.

Scott Hopkins, Partner Merger & Akuisisi di firma hukum Skadden, Arps, Slate, Meagher & Flom LLP London mengatakan, penurunan nilai merger akuisisi perusahaan bisa menjadi pertanda bahwa aktivitas ini akan tetap datar atau lemah. "Ketidakpastian politik akan terus menahan transaksi besar," kata Hopkins.

Merger dan akuisisi di sektor energi dan tenaga listrik menjadi yang terbesar bahkan mencapai nilai tertinggi dalam dua tahun terakhir yakni mencapai US$ 362 miliar atau naik 7% secara year to date sampai kuartal III 2017. Menyusul merger dan akuisisi di sektor industri yang meningkat 21% menjadi senilai US$ 326 miliar.

Perusahaan private equity paling agresif memburu perusahaan di tahun ini. Pinjaman berbunga murah dan dana yang mereka peroleh dari investor dimanfaatkan perusahaan private equity untuk melakukan akuisisi perusahaan. Aktivitas merger dan akuisisi yang didukung perusahaan ekuitas swasta sampai kuartal ketiga ini mencapai US$ 212 miliar dan meningkat 25% secara year to date. Sekaligus menjadi rekor terbesar sejak tahun 2007.




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×